HARIAN MERAPI - Al-Quran sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan di dunia ini telah memberikan tentang rambu-rambu bagi setiap manusia untuk menjaga kesehatan dan ketenangan jiwanya.
Kesehatan dan ketenangan jiwa dalam Al-Quran sangat penting dan ditekankan dalam banyak ayat. Berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an yang memberikan tuntunan bagaimana menjaga kesehatan dan ketenangan jiwa bagi orang-orang yang beriman; yakni:
Pertama, mendapatkan karunia yang sangat besar dari-Nya. Firman Allah SWT: “Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara
mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran; 3:164).
Baca Juga: Mengantisipasi maraknya penjual miras ilegal
Kedua, menjaga kesucian jiwa dimulai dari upaya preventif. Firman Allah SWT: “Maka
berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia
membunuhnya. Dia (Musa) berkata, 'Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.'' (QS. Al-Kahfi; 18:74).
Ketiga, janganlah seseorang merasa dirinya adalah orang yang suci. Firman Allah SWT:
“Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan
kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia
menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm; 53:32).
Keempat; diilhamkan kepada manusia dua jalan (kefasikan dan ketakwaan). Jangan sampai
menjadi orang yang merugi karena mengambil jalan kefasikan. Firman Allah SWT: “Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam; 91:9-10).
Kelima, orang yang menyucikan hatinya adalah mereka yang lebih memperhatikan kehidupan
akhirat. Firman Allah SWT: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la; 87:14-17).
Baca Juga: BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi Pada Indonesia Economic Summit 2025, Ini Prestasinya
Keenam, janganlah menganggap diri sebagai orang yang suci. Firman Allah SWT:
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci (orang Yahudi dan Nasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun. Perhatikanlah betapa mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka). Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi bagian (pengetahuan) dari Kitab (Taurat), (betapa) mereka percaya kepada jibt dan tagut serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisya; 4:49-51).
Ketujuh, janji Allah SWT bagi orang-orang yang menjaga kesucian hati (kesehatan jiwanya)
adalah surga ‘Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai yang sangat indah dan merteka kekal selamanya di dalamnya. Firman Allah SWT: “(yaitu) surga-surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.” (QS. Thaha; 20:76).
Kedelapan, sakinah (ketenangan jiwa): Al-Quran menyebutkan tentang sakinah sebagai
ketenangan jiwa yang dapat diperoleh melalui dzikir dan mengingat Allah. Firman Allah SWT:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS, Ar-Ra’d; 13:28).
Kesembilan, qalbun salim (hati yang sehat): Al-Quran menyebutkan tentang pentingnya
memiliki hati yang sehat dan bersih dari penyakit hati seperti iri hati, dengki, dan sombong. Firman Allah SWT: “Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara’; 26:89).
Baca Juga: Cerita di Taman: Solusi Kesehatan Mental untuk Kaum Perkotaan
Kesepuluh, taqwa (ketaqwaan). Al-Quran menekankan pentingnya meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah sebagai cara untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan jiwa.