“Ini penting untuk mendorong inovasi dan memperkuat seluruh prosesnya dengan mengambil praktik terbaik yang ada di berbagai tempat, agar adopsi AI dapat kita akselerasi dengan lebih cepat,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menyoroti rendahnya tingkat riset dan pengembangan (R&D) Indonesia yang baru sekitar 0,24 persen dari PDB. Pemerintah menargetkan peningkatan alokasi hingga 1 persen PDB sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“R&D kita masih sekitar 0,24 persen dari PDB. Tetapi kita punya komitmen, kita akan meningkatkan R&D sampai 1 persen sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi kita,” tutur Nezar.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya keempat pilar pengembangan AI tersebut sebagai fondasi untuk membangun ekosistem AI nasional yang adaptif dan bermartabat.
“Besar harapan kami agar kegiatan ini terus dilakukan sebagai wadah untuk memperkuat kolaborasi, guna membangun ekosistem artificial intelligence Indonesia yang etis, bertanggung jawab, dan mandiri ke depan,” ungkapnya.*