HARIAN MERAPI - Jogja Fashion Trend (JFT) kembali dihelat tahun ini selama 3 hari pada 11-13 Juli di Imperial Ballroom The Rich Jogja Hotel. Diselenggarakan oleh Asmat Pro, event ini mengangkat tema besar Cultural Fusion dengan melibatkan model berbagai kota di Indonesia.
Project Director JFT 2025, Afif Syakur, mengatakan Cultural Fusion merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya lokal yang terus berkembang seiring semangat zaman.
"Kami ingin menghadirkan panggung mode yang bukan hanya indah secara visual, juga bermakna secara kultural. Yogya tempat tepat menjembatani nilai tradisi dengan semangat kontemporer,” kata Afif, Sabtu (12/7).
Baca Juga: Bikin anak nyaman dan fokus belajar, begini kiat menata tempat belajar di kamar
Ia menyebut digelarnya JFT 2025 juga menjadi upaya implementasi keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berharap Yogya jadi pintu gerbang etnik. Hal ini mengingat pula kreativitas pelaku fesyen di Yogyakarta sangat menjanjikan.
"Produk etnik diolah jadi fesyen yang semoga go international dan international. Lewat JFT 2025, khasanah fesyen di Yogya diharap lebih maju," imbuhnya.
Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, JFT tahun ini dilaksanakan di hotel. Creative Director JFT 2025, Phillip Iswardono mengatakan bahwa alasan dipilihnya hotel sebagai lokasi karena ingin menyuguhkan event yang lebih istimewa.
“Sebelumnya di tempat publik atau atrium mall. Sekarang di hotel, kalau di ballroom presentasi lebih mengena. Secara konsep bisa totalitas, dari lighting, sound system, hingga dekorasi," ucap Phillip.
Baca Juga: Bisakah AI gantikan dokter diagnosis penyakit, begini penjelasan Kemkomdigi
Sebanyak 81 desainer dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti event ini, salah satunya Post Modeling X Skan1sa Fashion. Owner Post Modelling, Mistika, mengaku baru pertama kali mengikuti event ini. Sebanyak 10 peserta didik dari Post Modelling tampil dengan membawakan 10 busana ready to wear kombinasi antara tenun dan warna-warna mencolok.
“Anak didik saya excited (bersemangat) karena ini media panggung yang cukup luar biasa, walaupun pertama kali tapi mereka jadi ketagihan. Yang ikut 10 peserta didik kids & teen usia 7-17 tahun,” terang Mistika.
“Busananya mengikuti trend saat ini, jadi warnanya nabrak-nabrak seperti biru, pink, dan digabungkan dengan tenun,” sambungnya.
Hari kedua penyelenggaraan JFT terbagi dalam 3 sesi. Sesi pertama menampilkan Sion Bajuku Klambi, Nayla Modeling X Maula Saemour, Post Modeling X Skan1sa Fashion, Shofie Collection, Fira Modeling Disabilitas X Tunik Putri, Uchiqu, Mini Rebel Chic Ribiekids, Omah Jahit Fir by Andini, Ridwan Syaifulloh X Safa, Sion Bajuku Klambi.
Baca Juga: Inilah saat yang tepat untuk pemasangan behel, simak penjelasan dokter