Petani Sukoharjo tanam padi tiga kali, kebutuhan air MT III terpenuhi

photo author
- Sabtu, 12 Juli 2025 | 16:36 WIB
Kebutuhan air petani tanam tiga kali padi setahun terpenuhi. (Wahyu imam ibadi)
Kebutuhan air petani tanam tiga kali padi setahun terpenuhi. (Wahyu imam ibadi)

"Cuaca kemarau basah. Artinya meski kemarau tapi tetap masih ada hujan dan berpengaruh pada ketersediaan air pertanian," lanjutnya.

Terhadap kondisi cuaca ini petani diminta tetap waspada seperti dampak bencana alam dan serangan hama. Perawatan rutin wajib dilakukan bersama petani khususnya terkait dengan pemberantasan serangan hama tikus.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, mengatakan, petani dan BBWSBS sudah melakukan rapat pertemuan bersama membahas alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025. Hasil pertemuan tersebut telah disepakati tiga point penting yang disetujui bersama dalam berita acara.

Isi berita acara tersebut dijelaskan pada Selasa (8/7) bertempat di gedung Graha Tirta Perum Jasa Tirta I para pihak yang hadir dalam rapat koordinasi alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025 telah melaksanakan kesepakatan bersama terkait beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, BBWSBS berkomitmen untuk melayani sampai dengan MT III dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan air. Kedua, berdasarkan evaluasi ketersediaan air sampai dengan bulan Juli tahun 2025 masih tercukupi dan tidak ada pengeringan di saluran induk Colo tahun 2025.

Ketiga, pekerjaan lanjutan closure dike akan dilaksanakan pada Awal bulan September 2025 dengan penurunan elevasi waduk di +131.

Berdasarkan kesepakatan tersebut maka membuat petani lega. Petani mendapat jaminan pasokan air pada MT III padi. Petani menjaga agar BBWSBS melaksanakan kesepakatan tersebut demi keberhasilan program pemerintah swasembada pangan nasional.

"Sudah ada pertemuan dan ada kesepakatan antara petani dan BBWSBS dimana pada MT III nanti BBWSBS tetap membuka pintu air dan mengalirkan air Dam Colo Nguter. Ini menjadi jaminan bagi petani mendapat pasokan air," ujarnya.

Jigong menjelaskan, kondisi saat ini stok air baik di sumber penampungan utama di Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Kabupaten Wonogiri dan di Dam Colo Nguter di wilayah Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo masih aman. Volume air di dua penampungan tersebut melimpah.

Petani sangat membutuhkan pasokan air untuk saat ini MT II padi. Kebutuhan air juga penting pada MT III nanti dimana petani tetap menanam padi. Padi dipilih sebagai tanaman pokok bagi petani tetap tanam. Selain itu, juga bagian dari membantu terwujudnya program pemerintah pusat swasembada pangan nasional.

Pada MT III setiap tahun petani sering mengalami kesulitan mendapat air karena bersamaan dengan musim kemarau. Cuaca panas sangat berdampak pada kondisi sawah dan tanaman padi menjadi cepat kering.

Kondisi diperparah dengan agenda tahunan BBWSBS melakukan penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk perawatan rutin. Akibatnya petani kelabakan mencari sumber air sendiri dari sumur pantek dan sumur dalam demi bisa mengairi tanaman padi di sawah.

Petani atas kondisi tersebut kemudian meminta kepada BBWSBS melakukan perubahan kebijakan pada tahun 2024 dengan tetap membuka pintu air Dam Colo Nguter saat MT III. Upaya tersebut berhasil dan dipenuhi BBWSBS dengan mengalirkan air ke sawah petani. Hal sama juga akan diterapkan di tahun 2025 ini.

"Pada MT III nanti tidak ada pengeringan dan air tetap dialirkan dari Dam Colo Nguter ke sawah petani. Ini bagian dari mewujudkan swasembada pangan nasional," lanjutnya.

Jigong menambahkan, kondisi saat ini petani sangat terbantu dengan cuaca karena masih hujan. Hal ini berdampak pada stok air untuk pengairan pertanian. Sumber penampungan air untuk sektor pertanian dipastikan masih aman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X