Benarkah vaksin HPV sebabkan kemandulan, begini penjelasan dokter

photo author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 11:00 WIB
Petugas medis menyuntikkan vaksin dalam pelaksanaan percepatan imunisasi Human Papilomavirus (HPV) kepada pelajar di SMPN 28, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025) (Antara)
Petugas medis menyuntikkan vaksin dalam pelaksanaan percepatan imunisasi Human Papilomavirus (HPV) kepada pelajar di SMPN 28, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025) (Antara)



HARIAN MERAPI - Masih ada anggapan keliru di masyarakat bahwa vaksin papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kemandulan.


Pemahaman tersebut sangat keliru dan harus diluruskan sehingga masyarakat mendapat informasi yang benar.


Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat mengatakan bahwa isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.

Baca Juga: Ramalan zodiak Sagitarius besok Kamis 26 Juni 2025 soal cinta dan karir, satu kejadian akan membuat Anda jatuh cinta dengan pasangan Anda selamanya!

“Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya, dengan menopause dini dan sebagainya, itu boleh kita katakan hanya mitos. Tidak fakta,” ujar Yudi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa tak ada bukti ilmiah yang mendukung isu liar tersebut.

Sementara terkait pemberian dosis vaksin HPV sebaiknya diberikan setelah wanita melahirkan atau pasca persalinan, hal ini bertujuan agar perlindungan vaksin dapat terbentuk secara maksimal, sehingga ia menepis kabar soal vaksin HPV yang dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin yang dikandung.

“Tapi kenapa tidak diberikan pada ibu hamil, karena apa? Pada ibu hamil itu sistem kekebalan tubuhnya sedang jelek sehingga kalau kita berikan vaksin kepada ibu hamil padahal kita punya 9 bulan. Nanti antibodi terbentuknya tidak optimal,” jelasnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa kematian akibat kanker leher rahim atau serviks dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan imunisasi vaksin human papillomavirus (HPV).

Baca Juga: 70.000 Mahasiswi Ikuti Female Future Leader Batch 1, 100 Peserta Terbaik Siap Bangun Ekosistem Digital Indonesia

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga menyampaikan bahwa kanker leher rahim atau kanker serviks termasuk jenis kanker yang dapat dicegah dan disembuhkan.

Vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi Human papillomavirus atau HPV, virus yang dapat menyebabkan kanker serviks, dan pemeriksaan berkala dapat membantu mendeteksi sel-sel abnormal pada leher rahim.

"Semakin dini ditemukan maka semakin tinggi angka kesembuhannya," kata Nadia.

Menurut siaran informasi Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia.

Setiap tahun diperkirakan ada lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi, tetapi sekitar 70 persen di antaranya diketahui pada stadium lanjut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X