Inilah kunci pengobatan kanker payudara, jangan sampai terlambat

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 08:00 WIB
Ilustrasi kanker payudara.  (ANTARA/freepik)
Ilustrasi kanker payudara. (ANTARA/freepik)



HARIAN MERAPI - Kanker payudara masih menjadi momok bagi perempuan.


Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengobati kanker payudara, namun pencegahan dini tetap menjadi prioritas.


Menurut dokter, biopsi kanker payudara menjadi kunci dalam pengobatan kenker.

Baca Juga: Cerita rakyat Singo Ulung masyarakat Bondowoso, dipercaya warga setempat benar-benar terjadi


Dokter spesialis Bedah Onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Farida Briani Sobri, SpB(K)Onk mengatakan prosedur biopsi yang sering kali memicu kecemasan bisa menjadi kunci menuju pengobatan kanker payudara yang lebih tepat dan personal.

"Biopsi tak hanya tentang 'mengetahui', tapi juga tentang menyesuaikan langkah pengobatan yang paling tepat untuk tiap individu. Lewat biopsi, dokter bisa memastikan apakah sel-sel di tubuh bersifat ganas, serta memahami sifat biologis kanker itu sendiri," kata dr. Farida melalui keterangan pers yang diterima, Rabu.

Biopsi sangat penting dilakukan pada penderita kanker payudara, karena dengan biopsi, dokter akan dapat memeriksakan penanda tumor (ER,PR,HER2,KI67) dan menentukan tipe-tipe kanker payudara (luminal A, luminal B, HER2-type, dan TNBC) di mana penentuan tipe kanker payudara sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Hal ini karena sekadar melihat kelainan payudara melalui benjolan saja tidak bisa memastikan itu merupakan kanker. Ia mengatakan hanya 10 persen saja dari kelainan payudara yang merupakan kanker. Maka itu perlunya bersikap tenang namun tetap kritis. Ia juga mengingatkan pasien untuk tidak panik namun juga jangan abai.

Baca Juga: Shafiyah Expo 2025 hadirkan produk UMKM hingga cari jodoh

Menurut dr. Farida, penting untuk memahami bahwa biopsi bisa jadi perlu dilakukan kembali, terutama jika terjadi perubahan selama atau setelah pengobatan.

"Rebiopsi mungkin diperlukan jika terjadi perubahan pada kondisi pasien atau respons terhadap terapi tidak sesuai harapan, untuk memastikan apakah karakteristik kanker tetap sama atau sudah berubah— karena perubahan inilah yang dapat memengaruhi strategi pengobatan selanjutnya,” jelasnya.

Dr. Farida mengajak pasien kanker payudara agar tidak perlu takut melakukan biopsi dan rebiopsi, berkat kemajuan teknologi medis, prosedur ini kini lebih minim invasif dan lebih nyaman. Ia mengatakan saat ini, sebagian besar prosedur biopsi dapat dilakukan tanpa operasi terbuka, cukup dengan jarum halus yang dipandu oleh teknologi pencitraan seperti USG, mamografi, atau MRI.

"Dari segi biaya pun lebih efisien, hanya sekitar seperempat hingga setengah dari biaya operasi terbuka,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar terima kunjungan Direktorat Warisan Budaya untuk bahas Zonasi Kawasan Sangiran

Merujuk pada National Breast Cancer Foundation, Inc., setidaknya terdapat empat tipe biopsi kanker payudara, antara lain fine-needle aspiration, core-needle biopsy, surgical biopsy dan skin punch biopsy.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X