Teknologi bayi tabung di Indonesia makin maju, tak kalah dengan negara maju, begini penjelasan dokter spesialis.

photo author
- Minggu, 13 April 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi program bayi tabung  (ANTARA/Pixabay)
Ilustrasi program bayi tabung (ANTARA/Pixabay)


HARIAN MERAPI - Tekonologi bayi tabung terus berkembang di Indonesia, bahka secara kualitas tak kalah dengan negara maju.


Ini didorong globalisasi sehingga akses pertukaran teknologi antarnegara tak lagi bisa dibendung.


Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Gita Pratama, Sp. OG, Subsp. F.E.R, M.Rep.Sc mengatakan fasilitas dan teknologi penunjang prosedur bayi tabung di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju.

Baca Juga: Penting bagi pasangan yang sulit punya anak, inilah peluang keberhasilan program bayi tabung

Menurut dia teknologi bayi tabung di Indonesia dapat berkembang menyaingi negara-negara maju karena didorong oleh globalisasi sehingga akses pertukaran teknologi antar negara kini menjadi lebih mudah.

"Jadi globalisasi merupakan hal yang sangat positif untuk perkembangan teknologi IVF (in vitro fertilization atau bayi tabung) di Indonesia, dan saya bisa bilang bahwa teknologi IVF di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju," kata dr Gita yang berpraktik di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam diskusi daring baru-baru ini.


Ketersediaan teknologi bayi tabung terbaru yang dimiliki Indonesia, kata dia, juga didukung oleh akses luas bagi para tenaga ahli kepada berbagai pelatihan dan pendidikan pada bidang terkait.

"Untuk akses pelatihan-pelatihan, pendidikan, sekarang kita bisa melatih embriologis kita, kemudian dokter-dokter ahli fertilitas kita, bahkan dengan Zoom saja sudah bisa kita mendapatkan berbagai macam ilmu," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Minggu 13 April 2025 soal cinta dan karir, bicaralah dan dengarkan pasangan Anda karena itu akan menyelesaikan masalah

Oleh karena itu, pasangan yang hendak menjalani program bayi tabung tidak perlu melakukannya di luar negeri, karena teknologi dan tenaga ahli dalam negeri sudah cukup mumpuni.

Akan tetapi, Gita menyoroti masih terbatasnya penyebaran fasilitas kesehatan yang membuka praktik bayi tabung di tanah air.

"Memang sekarang masih terpusat di kota-kota besar, ya. Tentu saja di Jawa, di Sumatera, dan Bali. Sedangkan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, mungkin belum banyak, ya,” katanya.

Selain itu, persoalan pembiayaan program bayi tabung juga menjadi hambatan karena tidak ditanggung oleh BPJS.

Baca Juga: Desa Wotawati Gunungkidul sebagai kawasan terpadu Bengawan Solo Purba mengarah ke Wisata Hijau Berkelanjutan

Gita menjelaskan, Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri) tengah mengupayakan untuk memperluas ketersediaan fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan bayi tabung serta memudahkan pembiayaannya agar bisa diakses oleh lebih banyak orang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X