Perilaku flexing atau pamer harta bikin orang jadi tidak berkembang, ini sebabnya menurut psikolog

photo author
- Senin, 31 Maret 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi uang (dok harianmerapi.com)
Ilustrasi uang (dok harianmerapi.com)


HARIAN MERAPI - Perilaku pamer atau flexing akan membuat orang menjadi tidak berkembang.


Orang yang berperilaku pamer hanya akan fokus pada apa yang orang pikirkan tentang dia.


Demikian diingatkan psikolog keluarga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sani B. Hermawan, S.Psi., ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Lebih dari 1,6 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-2 Lebaran 2025


Menurutnya, perilaku flexing atau pamer kekayaan menyebabkan seseorang tidak berkembang karena dia hanya fokus pada apa yang orang pikirkan tentang dia.

“Orang seperti ini akan sulit nanti berkembang, karena akan selalu fokus pada apa yang orang lakukan terhadap dirinya, bukan sebenarnya hal-hal yang optimal yang efektif yang bisa dia lakukan untuk dirinya,” kata Sani .

Orang yang melakukan flexing biasanya ingin terlihat sukses dari apa yang dia miliki untuk membangun citra orang terhadap dirinya atau agar dia mendapat pengakuan dari komunitasnya. Flexing pada era sekarang identik dengan barang mewah seperti tas, mobil, atau gawai tercanggih yang sebenarnya belum mampu dibeli, akhirnya membuat orang rela menyewa dengan membayar sejumlah uang.

Tak jarang seseorang rela menyewa barang-barang mewah tersebut agar seolah terlihat mampu memilikinya.

Baca Juga: Pemerintah Segera Kirim Bantuan Kemansiaan untuk Korban Gempa Myanmar

Perilaku itu, kata Sani, bisa merugikan diri sendiri karena mengeluarkan uang yang sebenarnya tidak perlu. Sani juga mengkhawatirkan flexing adalah sikap membohongi diri sendiri dari keadaan sebenarnya di dunia nyata agar orang lain memperhatikan dan hormat kepada dia.

“Ini menurut saya hal yang membohongi diri sendiri karena sebenarnya apa yang dia lakukan itu, walaupun boleh-boleh saja, tapi, itu membohongi kenyataannya, begitu” kata Sani.

Tanpa disadari, perilaku flexing menampilkan sisi arogan seseorang, menurut sang psikolog. Memamerkan secara berlebihan barang-barang mewah yang dimiliki juga bisa menyebabkan kecemburuan sosial di dalam keluarga.

Oleh karena itu, jika memiliki barang-barang yang terbilang mewah, Sani menyarankan seseorang untuk tidak memamerkannya secara berlebihan.

Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Terminal Giwangan Mencapai 25.479 Penumpang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X