HARIAN MERAPI - Setiap Lebaran sering muncul pertanyaan sensitif yang terkadang tidak setiap orang merasa nyaman menjawabnya.
Pertanyaan itu misalnya, kapan menikah, kapan punya anak dan sebagainya yang terkadang membuat tidak nyaman.
Bagaimana menanggapi pertanyaan seperti itu ? Psikolog klinis membagikan kiat menanggapi pertanyaan sensitif saat lebaran.
Baca Juga: Turut Memaknai Peringatan Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Hingga Renovasi Pura
Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali Nena Mawar Sari membagikan kiat menanggapi pertanyaan yang dirasa sensitif saat Lebaran.
Beberapa pertanyaan seperti kapan menikah, kapan punya anak dan lainnya kerap dilontarkan kerabat atau anggota keluarga saat sapa menyapa pada momen Lebaran, Nena menjelaskan hal ini sebenarnya merupakan pertanyaan yang netral.
"Perlu disadari bahwa pertanyaan-pertanyaan itu adalah netral sebenarnya. Meskipun memang bagi beberapa orang pertanyaan itu dianggap tidak sopan dan melewati batasan," ujar Nena saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Dia kembali menambahkan bahwa, memahami bahwa pertanyaan tersebut netral menjadi hal yang penting. Hal ini juga diharapkan agar suasana hati saat libur juga tidak terganggu.
Kedua, tambah dia, orang yang biasanya menanyakan tentang kapan menikah, kapan punya anak dan lain sebagainya adalah orang yang tidak kenal secara personal atau dekat.