Ini kiat berkendara yang aman saat mudik tanpa bergantian mengemudi

photo author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan tol Palimanan - Kanci (Palikanci) Cirebon, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).  (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Ilustrasi - Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan tol Palimanan - Kanci (Palikanci) Cirebon, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)



HARIAN MERAPI - Para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi harus tetap memperhatikan faktor keamanan agar lancar selama perjalanan.


Ada tips aman bagi pemudik yang terpaksa tidak mengemudikan kendaraan secara bergantian.


Seperti diungkapkan pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila mengemudikan kendaraan tanpa bergantian dengan kerabat ataupun anggota keluarga yang lain.

Baca Juga: Pemudik Roda Empat Penuhi Dermaga di Pelabuhan Merak

“Berkendara jarak jauh tanpa pengganti jelas membutuhkan persiapan ekstra untuk menjaga keselamatan,” kata dia saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Mudik Lebaran sering kali melibatkan perjalanan panjang dengan kendaraan pribadi. Tidak sedikit pula orang yang mengemudi penuh selama perjalanan mudik tanpa sopir pengganti, akibat tidak ada anggota keluarga lain yang mampu mengemudi, misalnya.

Bagi pengemudi yang tidak memiliki pengganti, persiapan ekstra sangat penting untuk menjaga keselamatan selama perjalanan, persiapan kondisi fisik yang prima menjadi hal utama sebelum berangkat.

Pengemudi disarankan untuk tidur cukup minimal 6 jam agar tubuh tetap segar dan terhindar dari kelelahan yang bisa membahayakan.

Baca Juga: Bluebird Catat Pendapatan Rp5,04 Triliun pada Tahun 2024, Total Operasikan 24.000 Unit Armada

Perjalanan mudik yang diprediksi akan padat membutuhkan manajemen waktu yang baik. Setiap beberapa waktu, pengemudi wajib berhenti untuk beristirahat.

“Kita wajib mengatur jadwal istirahat setiap 2-3 jam untuk meregangkan badan, menghilangkan kepenatan dan mengembalikan fokus kita,” ujar Yannes.

Ini penting untuk mengembalikan fokus dan menghindari kelelahan. Mengemudi lebih dari 8 jam sehari tidak dianjurkan, terutama bagi yang bukan pengemudi profesional.

Jika merasa lelah, lebih baik tidak memaksakan dan berhenti di rest area untuk tidur sejenak.

Hal senada dikatakan oleh Instruktur Keselamatan Berkendara Sony Harisno, di mana mengemudi terus-menerus selama berjam-jam berpotensi menyebabkan pengemudi mengalami microsleep, periode tidur singkat yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari adalah ancaman serius bagi pengemudi, terutama saat berkendara jarak jauh.

Baca Juga: Tekuk Osasuna 3-0, Barcelona Mantap di Puncak Klasemen LaLiga

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X