Bila bayi melakukan GTM saat mulai mendapatkan MPASI, begini 3 metode mengatasinya

photo author
- Selasa, 18 Februari 2025 | 12:00 WIB
 Ilustrasi bayi menikmati MPASI.  (ANTARA/Pexel/Lisa Fotios      )
Ilustrasi bayi menikmati MPASI. (ANTARA/Pexel/Lisa Fotios    )

Setelah anak bangun tidur, orang tua perlu mengusahakan anaknya untuk langsung makan atau bermain guna mencegah rasa kantuk datang kembali. Apabila anak terlanjut masih mengantuk, lebih baik disusui terlebih dahulu dan tidur agar suasana hati anak tetap senang saat jam makan.

Metode kedua, yakni memberikan variasi rasa dan jenis makanan serta tekstur yang tepat sesuai usia. Kombinasikan sumber karbohidrat, protein hewani, lemak untuk MPASI. Sumber karbohidrat tidak melulu harus nasi, tapi bisa kentang, ubi, singkong mi atau roti.

Dimple menjelaskan nafsu makan bayi akan meningkat apabila MPASI dibuat dengan rasa dan aroma yang mengunggah selera. Kalaupun tidak diberikan garam, orang tua dapat menggunakan rempah seperti jahe, kunyit, cengkeh.

“Pastikan bayi naik tekstur sesuai usianya untuk melatih kemampuan mengunyah. Untuk usia 6-8 bulan harus halus dan kental seperti mashed potato, jadi teksturnya bisa kita congkel, karena kalau terlalu encer kemudian bertemu dengan air liur bayi yang banyak, anak akan menyemburkan makanan,” ucap dia.

Baca Juga: Movin Makin Praktis, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Fitur Online Onboarding dengan Teknologi VIDA

Metode selanjutnya yakni berfokus pada pemberian makan yang tepat. Pastikan mulut sudah kosong sebelum bayi menerima suapan berikutnya dan makan dalam posisi duduk.

Pastikan anak selesai makan dalam durasi maksimal 30 menit tanpa adanya distraksi. Pada usia sekitar 9 bulan ke atas, berikan bayi kesempatan untuk belajar makan sendiri.

Jika masalah dalam pemberian MPASI masih berlanjut, Dimple menyarankan supaya orang tua segera datang ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi kepada dokter.

Ia menekankan agar orang tua tidak menggampangkan kondisi anak yang tetap makan, meski hanya mendapatkan beberapa suap. Hal lain yang turut ia soroti adalah anak dianjurkan untuk tidak diberi camilan terus menerus atau diberi jeda makan lebih dari 2 hingga 3 jam, karena dapat menurunkan nafsu makan.

“Jadi semakin cepat anda berkonsultasi pada dokter terkait, semakin cepat anak mau makan sesuai dengan tumbuh kembangnya,” kata Dimple.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X