HARIAN MERAPI - Apakah masyarakat telah siap mengadopsi artificial intelegence atau AI ?
Untuk mengetahui kesiapan masyarakat mengadopsi AI diperlukan alat ukur yakni studi mendiagnostik kesiapan masyarakat.
Berkaitan itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah menyiapkan studi untuk mendiagnostik atau mengukur kesiapan masyarakat di Indonesia mengadopsi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) sebagai solusi baru menyelesaikan persoalan yang ditemui di beragam sektor industri.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Kena Kartu Merah, Indonesia Ditahan Imbang Laos 3-3
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan bahwa studi tersebut merupakan kelanjutan dari hasil pengukuran Readiness Assesment Method (RAM) AI dari UNESCO di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Ini (diagnostik kesiapan adopsi AI) kelanjutan dari RAM AI, jadi akan ada serial dialog dengan stakeholders di antara lain dengan pelaku industri ada tech companies, lalu kemudian ada organisasi-organisasi masyarakat, ada pelaku industri, ada akademisi gitu ya jadi semua pihak kita ajak bicara," kata Nezar di Yogyakarta, baru-baru ini.
Nezar mengatakan, bersamaan dengan itu, nantinya aturan khusus yang lebih mengikat mengenai adopsi AI juga akan dikaji sehingga nantinya adopsi AI di Indonesia bisa memiliki tata kelola yang lebih efisien.
Baca Juga: Akpar-Jogja padukan pengembangan hard skill dan soft skill kepada mahasiswa
Saat ini, kajian tersebut dilakukan untuk memutuskan instrumen hukum mana yang tepat untuk mengatur tata kelola adopsi AI di masyarakat maupun di industri.
"Kita lagi menimbang apakah dia akan dalam bentuk Peraturan Menteri atau tidak dia Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden," tutupnya.
Sebelumnya, terkait dengan pengukuran RAM AI di Indonesia, UNESCO melakukan RAM AI mulai Mei 2024 dan hasilnya diumumkan pada Oktober 2024.
RAM AI merupakan pengukuran kesiapan suatu negara untuk mengadopsi AI secara etis dan bertanggung jawab yang dikembangkan oleh UNESCO. Di level regional Asia Tenggara, Indonesia menjadi yang pertama menyelesaikan RAM AI dari UNESCO.
Baca Juga: Megawati beri beberapa catatan terhadap program makan bergizi gratis
Pengukuran tersebut menyoroti beberapa area penting, termasuk dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan teknologi AI di Indonesia.
Mulai dari kekhawatiran utama yang muncul terkait pergeseran lapangan kerja, terutama di daerah pedesaan, sementara masyarakat perkotaan menekankan adopsi AI yang etis dan bertanggung jawab.