HARIAN MERAPI - Beberapa tahun terakhir, Perkumpulan Penggemar Bonsai Yogyakarta (PPBY) vakum alias tak melaksanakan kegiatan organisasi, sehingga perbonsaian di DIY, seperti jual-beli tanaman bonsai, pot, peralatan hingga aksesoris perbonsaian kurang semarak.
Contoh alasan tersebut, menjadi latar belakang tersendiri digelar acara bertajuk Kumpul Bareng PPBY di Joglo Soto Sidokarto-2 kawasan Jalan Sidomoyo Godean Sleman, Rabu (13/11/2024) malam. Sekitar 60 anggota PPBY hadir dalam kegiatan tersebut.
Rangkaian acaranya silaturahmi/kangen-kangenan, sosialisasi AD/ART dan pemilihan pengurus baru PPBY serta diskusi kegiatan/event terdekat, misalnya pameran dan kontes bonsai menyemarakkan peringatan Serangan Umum 1 Maret pada 2025 mendatang.
Baca Juga: Langkah Nyata BRI Menuju Ekonomi Hijau, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp764,8 triliun
Adapun terpilih sebagai ketua baru PPBY, yakni Limpat Windu Handoko. Sebagai sekretaris baru PPBY, Tri Putro Tulus Pujanto dan bendaharanya, Sulistyo Widitomo. Segenap pengurus pun siap untuk kompak menggelar berbagai kegiatan terkait perbonsaian di Yogyakarta.
“Kami bertekad untuk membangkitkan kembali kesejahteraan teman-teman yang menerjuni usaha di bidang bonsai, salah satunya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan bermanfaat,” papar Limpat.
Bahkan, baru-baru ini, pihaknya sudah memprakarsai pameran dan bazaar bonsai di kompleks Hotel Loman Park, Sleman bersambung di Museum TNI AD Dharma Wiratama, Yogya.
Lalu direncanakan pada 23 Februari hingga 5 Maret 2025, PPBY akan menggelar pameran dan kontes bonsai tingkat nasional Piala Presiden RI dalam rangka peringatan Serangan Umum 1 Maret.
Baca Juga: Nasib Naas Dialami Warga Cangkringan Usai Digigit Anjing Hingga Telinganya Putus, Ini Kronologinya
“Kami sangat berharap Bapak Presiden Prabowo Subianto dapat membuka kegiatan tersebut, setelah menjadi inspektur upacara bendera peringatan Serangan Umum 1 Maret di Mandala Krida Yogya,” harap Limpat.
Ditambahkan, pihaknya juga berusaha agar lebih dari 2.000 bonsai diikutkan dalam pameran maupun kontes bonsai tersebut, sehingga dapat tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Hal penting lain, sebut Limpat, PPBY akan berusaha mempunyai pengurus di tingkat kabupaten/kota di DIY. Berbagai komunitas bonsai asal Yogyakarta dan sekitarnya, bisa juga bergabung di PPBY.
Hal tersebut diharapkan bagian dari mewujudkan Visi dan Misi PPBY. Visinya, yakni Menjadikan Yogyakarta sebagai barometer bonsai di Indonesia serta Mewujudkan jati diri bonsai Yogyakarta yang istimewa di mata nusantara.