Koleksi paku tanduk rusa asal berbagai daerah beri kebanggan, cara perawatannya tak rumit

photo author
- Selasa, 5 November 2024 | 18:55 WIB
Jenis-jenis tanaman paku tanduk rusa atau Platycerium asal beberapa daerah cocok dikoleksi (Foto : Sulistyanto)
Jenis-jenis tanaman paku tanduk rusa atau Platycerium asal beberapa daerah cocok dikoleksi (Foto : Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Paku tanduk rusa dengan nama ilmiah Platycerium cukup beragam jenisnya dan banyak dijadikan sebagai tanaman hias. Cocok pula dikoleksi di kompleks tempat tinggal.

Bagi kolektor paku tanduk rusa, semakin banyak jenis yang dikoleksi akan memberi rasa senang dan kebanggan tersendiri. Apalagi, jika sudah langka ditemukan di alam bebas.

Adapun salah satu kolektor paku tanduk rusa, yakni HM Zubaedi yang tinggal di kawasan Jalan Kebon Agung Mlati Sleman. Sebagian tanaman tersebut tertata rapi di tembok, bagian belakang rumahnya.

“Koleksi Platycerium di tempat ada macam-macam. Alhamdulillah, sebagian bisa diperbanyak dengan cara memisahkan bagian spora tanaman,” paparnya, baru-baru ini.

Baca Juga: Donne Maula semarakkan ulang tahun ke-6 SCH, salah satunya melantunkan lagu berjudul Daur Hidup, begini liriknya

Lelaki bersahaja yang biasa disapa Pak Edi mengungkapkan, sebagian paku tanduk rusa di tempatnya diperoleh dari sejumlah hutan di Indonesia. Kebetulan ia mempunyai relasi yang dapat mencarikan jenis tanaman tersebut.

Ia mencontohkan, jenis paku tanduk rusa yang sering disebut Platycerium grande berasal dari Sulawesi. Ada lagi, Platycerium wandae (Papua) dan Platycerium ridleyii (Kalimantan).

Selain itu ada pula, Platycerium coronarium (Sumatra) dan Platycerium wilinci (Jawa). Bahkan ada yang berasal dari Afrika, namun sudah dapat diperbanyak di Indonesia, yakni Platycerium elephantotis.

Menurutnya, paku tanduk rusa dan ada pula yang menyebut simbar menjangan punya tampilan eksotis, bukan saja dari bentuk daunnya yang unik. Sebab juga punya beberapa kekhasan lain, seperti ukuran bisa besar melebihi manusia dewasa.

Baca Juga: Polytron Gubernur Cup 2024 Resmi Bergulir, 1.169 Atlet Bersaing Merebutkan Hadiah Rp 471 Juta

“Perawatan rutin tanaman Platycerium menurut saya tak rumit. Jika tidak terkena air hujan, dapat disiram setiap dua hari sekali,” ungkap Pak Edi.

Ditambahkan, sebagian koleksi paku tanduk rusa dan tanaman lain seperti adenium dan aglaonema, ia tempatkan di lokasi dengan atap plastik UV. Sehingga, tetap bisa mendapatkan cahaya matahari, namun tak terkena air hujan.

Sedangkan pemupukan tanaman dapat menggunakan pupuk kandang dan pupuk daun dengan disemprot, yaitu pupuk yang mempunyai banyak kandungan unsur Nitrogen (N).

Adapun cara membuat tatakan/media tanam untuk tanaman paku tanduk rusa, ia merancang sendiri. Setelah Platycerium ditempel pada tatakan dan ditali menggunakan kawat yang kuat lalu ditambah media akar kadaka yang sudah lapuk.

Baca Juga: Kesiapsiagaan Bencana Alam di Musim Hujan, BBWSBS Siapkan Tujuh Posko dari Hulu Hingga Hilir, Ini Alat yang Disiagakan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

800 Kicau Mania Ramaikan Festival Kajari Sleman Cup 2025

Minggu, 30 November 2025 | 21:30 WIB
X