Waspadai, kanker dinding rahim bisa terjadi karena pengaruh gaya hidup tak sehat, begini pengobatannya

photo author
- Selasa, 5 November 2024 | 09:30 WIB
 Ilustrasi kanker.  (ANTARA/PIXABAY/PDPics)
Ilustrasi kanker. (ANTARA/PIXABAY/PDPics)



HARIAN MERAPI - Gaya hidup yang tidak sehat bisa menjadi faktor penyebab kanker endometrium atau kanker dinding rahim.


Masyarakat diimbau menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk kanker.


Hal tersebut diingatkan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG(K)Onk saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi, sebanyak 18 penerbangan Wings Air di NTT dibatalkan


Ia mengatakan bahwa kanker endometrium atau kanker dinding rahim bisa terjadi karena pengaruh gaya hidup saat ini yang cenderung tidak sehat dan menjelaskan cara mengobatinya dengan tepat sesuai anjuran dokter.

"Secara keilmuan, kanker endometrium (bisa terjadi karena) lebih ke lifestyle (gaya hidup)," kata Kartiwa
Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menambahkan, "Lifestyle sekarang membuat seorang perempuan lebih tinggi terhadap paparan estrogennya (dan bisa menjadi salah satu penyebab kanker endometrium)".

Sebagai informasi, hormon estrogen dalam tubuh berguna untuk membantu perkembangan seksual, sekaligus mengatur siklus menstruasi dan memengaruhi seluruh sistem reproduksi perempuan bersama hormon progesteron. Jika hormon estrogen berlebihan, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kuda dan Shio Kambing Selasa 5 November 2024, cobalah untuk beristirahat yang cukup 

Tingkat hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan faktor risiko kanker payudara dan kanker ovarium. Bahkan, American Cancer Society (ACS) menyebut bahwa dominasi hormon estrogen juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.

Sementara itu, kanker endometrium terbagi atas 2 (dua) tipe, yaitu tipe 1 yang bergantung pada hormon estrogen dan tipe 2 yang tidak bergantung pada hormon estrogen.

"Untuk tipe 1, semua paparan yang akan meningkatkan produksi hormon estrogen berlebihan akan meningkatkan faktor risiko untuk terjadinya perubahan sifat sel endometrium menjadi sel kanker," kata dokter yang kini berpraktik di RSU Bunda Jakarta itu.

"Sedangkan untuk tipe 2, mutasi terhadap sel endometrium yang terjadi spontan akan mengubah sel endometrium menjadi sel kanker," sambungnya.

Ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker endometrium. Mulai dari obesitas (kegemukan), tidak mempunyai anak, kurang olah raga, hingga adanya riwayat kanker endometrium dan ovarium di dalam keluarga.

 Baca Juga: Inilah daftar tujuh BUMN yang masih rugi

"Intinya adalah yang menyebabkan paparan pada hormon estrogen berlebihan," kata dokter yang juga tergabung dalam Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X