Urin kambing bligon dijadikan bahan pembuatan pupuk organik cair, ini manfaatnya bagi tanaman

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:25 WIB
Tahapan membuat pupuk organik cair memanfaatkan urin kambing bligon.  (Foto: Sulistyanto)
Tahapan membuat pupuk organik cair memanfaatkan urin kambing bligon. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Hasil kawin silang antara kambing jenis peranakan etawa (Pe) dengan kacang biasa disebut kambing bligon atau jawarandu.

Wajar saja jika postur tubuh kambing bligon lebih besar dibanding kambing kacang. Namun, cara perawatannya termasuk soal pemberian pakan sama mudahnya dengan kambing kacang.

Sejumlah alasan tersebut menjadikan Widodo yang tinggal di Sidokarto Godean Sleman lebih mantap membudidayakan kambing bligon. Ia pun biasa memberi pakan wujud aneka jenis dedaunan serta pakan fermentasi.

Seiring perjalanan waktu, ia mampu memanfaatkan urin kambing bligon menjadi pupuk organik cair atau biasa disingkat POC. Selain itu, kotoran kambingnya juga bisa diproses menjadi pupuk organik.

Baca Juga: Keteladanan sebagai metode penentu keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga

“Sebagai bahan baku membuat POC, saya merancang kandang kambing bligon, ketika urin turun ke lantai lalu mengalir ke pipa dan akhirnya tertampung dalam wadah ember,” ungkap Dodo, baru-baru ini.

Agar kambing-kambing bligon selalu tampil sehat, sehingga kualitas kotoran dan urin kambing juga bagus sebagai bahan pembuatan pupuk, idealnya soal pemberian pakan berkualitas juga tak dapat disepelekan.

Sehingga Dodo, rutin memberikan sejumlah jenis pakan seperti rumput dan dedaunan alias pakan hijauan. Ditambah pula jenis pakan fermentasi yang juga menjadikan kambing kian sehat.

“Untuk membuat pakan fermentasi dan sangat disukai kambing bligon, saya banyak menggunakan campuran aneka daun-daun warna hijau sudah dicacah. Masih ditambah pula bahan lain seperti bekatul, tetes, tebu, dan vitamin,” ungkap Dodo.

Baca Juga: BPH Kusumo Bimantoro Ajak Masyarakat Mengenal Sejarah Kadipaten Pakualaman

Bahan campuran tersebut lalu ditempatkan di wadah tertutup, misalnya ember drum plastik dan ditutup rapat. Dalam waktu kisaran 24 jam, sudah dapat dibuka dan digunakan sebagai pakan kambing.

Lain halnya untuk membuat pupuk organik cair berbahan urin kambing, secara garis besar, yakni memanfaatkan urin kambing bligon yang sudah ditampung dalam suatu wadah.

Bahan baku tersebut diberi tambahan seperti tetes tebu dan sedikit pupuk yang sudah mengandung unsur N, P serta K. Selanjutnya disimpan dalam wadah tertutup hingga kisaran satu minggu.

Setelah satu minggu sudah menjadi pupuk organik cair. Pupuk ini dicampur dengan air lalu disemprotkan pada daun maupun dikocorkan di sekitar tanaman, seperti aneka jenis sayur, buah-buahan maupun padi.

Baca Juga: Tambah Lahan Parkir, Pemkab Sukoharjo Berencana Beli Kios Samping Gedung Pertemuan Sukoharjo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X