Begini kiat mengatasi konflik antara orang tua dan anak, ikuti saran psikolog

photo author
- Minggu, 22 September 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi orang tua menemani anak mengakses gadget agar menciptakan ruang digital aman dan nyaman bagi anak.  (ANTARA/Pexel/Julia M Cameron)
Ilustrasi orang tua menemani anak mengakses gadget agar menciptakan ruang digital aman dan nyaman bagi anak. (ANTARA/Pexel/Julia M Cameron)



HARIAN MERAPI - Konflik antara orang tua dengan anak biasa terjadi dalam kehidupan rumah tangga.


Bila konflik orang tua dan anak berlarut-larut dapat menimbulkan dampak buruk, sehingga harus segera diatasi.


Psikolog Endang Retno Wardhani, MBA., PhD., CHt. dari Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI) memberi tips mengatasi konflik antara orang tua dan anak.

Baca Juga: Konkurs seni suara alam perkutut maupun puter digeber di Jogja pada September 2024, berikut di antaranya


Endang memberi sejumlah kiat ketika orang tua dan anak mengalami konflik atau masalah, mulai dari saling memahami lewat komunikasi hingga saling memaafkan.

"Perbedaan cara pandang adalah hal yang dapat terjadi, antara orang tua dengan anak, kakak dengan adik dan anggota keluarga lainnya," kata Endang Retno atau biasa disapa Dhani saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat, Jumat.

Psikolog lulusan Universitas Padjadjaran itu mengatakan perbedaan pendapat dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.

Oleh sebab itu, ketika dalam situasi emosional sebaiknya ambil jeda dan sepakati bersama untuk membicarakan kembali masalah itu dengan tenang di lain waktu.

Baca Juga: Polda DIY amankan delapan pelaku dan saksi kasus pencurian dengan kekerasan di kantor pemadam kebakaran Sleman 

"Komunikasi terbuka bisa dimulai dari anak ataupun orang tua, dan perlunya keterbukaan bersama untuk mencari solusi," kata Dhani.

"(Orang tua dan anak) dapat menyelesaikannya dengan cara melihat akar permasalahan yang ada, dan melihat kemungkinan-kemungkinan terjadinya masalah dan apa hal baik yang didapat dari situasi tersebut," sambungnya

Lebih lanjut, Dhani mengatakan perbedaan pendapat dapat dihadapi bila orang tua bersedia membuka diri dan menjadi contoh baik bagi anak-anaknya.

Menurutnya, pendapat orang tua tidak selalu benar, oleh karenanya anak perlu mengkomunikasikan pikirannya dengan tepat agar orang tua memahami apa yang mereka inginkan.

Baca Juga: Puluhan peserta meriahkan Lomba Perahu Dayung di embung Desa Jangglengan Kecamatan Nguter

"(Orang tua dan anak perlu) terbuka untuk saling memaafkan," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X