Begini cara mengasah perkembangan motorik anak di rumah, tak harus lewat program khusus

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 10:00 WIB
Sejumlah anak dari Komunitas Balance Bike Bekasi berlatih sepeda tanpa pedal dalam semangat kemerdekaan, di Lapangan Decathlon, Summarecon, Bekasi, Minggu (18/8/2019). Sepeda tanpa pedal dengan slogan 'no pedal no worries' dapat melatih motorik dan sensorik anak usia dini.  (ANTARA/Rangga Pandu Asmara)
Sejumlah anak dari Komunitas Balance Bike Bekasi berlatih sepeda tanpa pedal dalam semangat kemerdekaan, di Lapangan Decathlon, Summarecon, Bekasi, Minggu (18/8/2019). Sepeda tanpa pedal dengan slogan 'no pedal no worries' dapat melatih motorik dan sensorik anak usia dini. (ANTARA/Rangga Pandu Asmara)



HARIAN MERAPI - Dokter menyarankan agar para orang tua memantau perkembangan motorik anak.


Menurut dokter anak, perkembangan motorik anak dapat diasah di rumah, tak harus lewat program khusus.


Demikian disampaikan Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Amanda Soebadi saat diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Mengenal gejala tinnitus. Telinga berdenging, gejala dan cara penyembuhannya


Ia mengatakan perkembangan motorik anak bisa diasah di rumah, tidak melulu harus mengikuti program khusus.

Dokter anak konsultan neurologi dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med (ClinNeurophysiol) , mengatakan stimulasi untuk perkembangan motorik anak yang optimal bukan sesuatu yang mewah dan mahal.

"Bisa di rumah, berikan anak kesempatan untuk eksplorasi lingkungan," kata Amanda.

Stimulasi perkembangan motorik bisa dilakukan dengan mengajak anak bermain, apakah sambil duduk atau tengkurap, sesuai dengan usia dan perkembangan yang sudah dicapai anak.

 Baca Juga: Kinerja dan inovasi Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial mendapat apresiasi dari Ketua PP Muhammadiyah

"Berikan pengalaman sensoris yang beraneka ragam," kata Amanda.

Amanda juga mengingatkan jika mengajak anak beraktivitas motorik menggunakan kursi bersabuk, posisi yang disarankan adalah maksimal 2 jam dalam satu hari.

Baby gym atau gymnasium khusus bayi dan balita, kata Amanda menjelaskan, adalah salah satu pilihan stimulasi, namun, tidak harus.

Jika orang tua mampu dan anak senang mengikuti program tersebut, maka silakan fasilitasi anak dengan baby gym. Baby gym biasanya diikuti oleh bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun.

Amanda mengingatkan orang tua bahwa pada rentang usia tersebut, pada umumnya anak bermain sendiri. Dia belum berada pada fase main bersama teman.

Baca Juga: Kasus persetubuhan Lolly, Nikita Mirzani dan 4 saksi diperiksa polisi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X