HARIAN MERAPI - Setelah usia 30 tahun, fungsi organ pada manusia akan mengalami penurunun 1 persen setiap tahun.
Dengan demikian, bila usia kita 60 tahun, maka sisa fungsi organ hanya tinggal 70 persen.
Demikian diingatkan dokter gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Rozana Nurfitri Yulia M Gizi Sp GK dalam webinar di Jakarta, Rabu.
“Di atas usia 30 tahun, fungsi organ tubuh kita akan menurun sekitar satu persen. Artinya di usia 60 tahun -lansia-, ada 30 persen fungsi tubuh yang menurun. Memang itu alamiahnya. Jadi ketika usia 60 tahun, fungsi tubuh normal hanya tersisa 70 persen,” kata Rozana.
Baca Juga: Jay Idzes Bicara Peluang Timnas Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lebih lanjut, Rozana menjelaskan bahwa fungsi saluran cerna akan berubah akibat proses penuaan, salah satunya fungsi organ pengecapan dan rasa. Kepekaan kuncup dan papil pengecap akan menurun sehingga kemampuan dalam mendeteksi rasa mulai menghilang.
Produksi air liur atau saliva pada orang lansia juga akan berkurang. Hal ini, jelas Rozana, pada akhirnya mempengaruhi asupan makanan mengingat proses mengunyah dan menelan menjadi terganggu sejalan dengan air liur yang berkurang.
Pada fungsi esofagus, lanjut dia, juga dapat muncul gangguan kontraksi yang dampaknya berujung pada gangguan menelan. Fungsi lambung pada orang lansia juga menurun yang ditandai dengan penurunan sekresi asam klorida (HCl), sehingga bioavailabilitas mineral, vitamin, dan protein ikut terganggu.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Gentar dengan Mancini yang Melatih Arab Saudi
Fungsi organ lainnya yang juga berkurang saat lansia yaitu hati dan empedu. Penurunan ini antara lain ukuran hati dan empedu yang mengecil serta aliran darah ke dalam hati dan empedu yang menurun. Hal ini akan menyebabkan gangguan pada sintesis albumin atau protein yang ada di dalam darah.
“Beberapa enzim yang terkait dengan metabolisme juga berkurang sehingga umumnya dosis obat pada lansia dikurangi karena memang fungsi organnya menurun,” kata Rozana.
Selanjutnya, lansia juga mengalami perubahan fungsi usus yang ditandai dengan berkurangnya gerakan usus. Hal ini nantinya berdampak pada kecenderungan buang air besar yang sulit, terutama pada lansia yang minum air putihnya sedikit.
“Bakteri-bakteri normal yang ada di saluran cerna juga terganggu. Jadi, pertumbuhan bakteri yang tidak baik akan meningkat sehingga akan mempengaruhi suplai vitamin larut air dan vitamin K,” ujar Rozana.
Baca Juga: PKS, PAN dan PKB Tetapkan Nama Ketua Fraksi DPRD Sleman
Mengingat fungsi organ yang terus mengalami penurunan secara alamiah, terutama puncaknya pada lansia, Rozana mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan asupan gizi setiap hari mulai dari kebutuhan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, hingga cairan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu.