Ibu hamil harus kenali penyebab kondisi janin berukuran di bawah normal, ikuti saran dokter

photo author
- Rabu, 17 Juli 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan memeriksa janin ibu hamil dengan peralatan Ultrasonografi (USG) di RSIA Tambak, Jakarta.  (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Ilustrasi - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan memeriksa janin ibu hamil dengan peralatan Ultrasonografi (USG) di RSIA Tambak, Jakarta. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)



HARIAN MERAPI - Para ibu hamil harus mengenali kondisi janin agar tetap terjaga dan kondisinya normal.


Bila janin di bawah ukuran normal, harus rutin memeriksakan ke dokter, jangan sampai timbul gangguan kesehatan pada janin.


Dokter spesialis kebidanan Achmad Feryanto Sp.Og, Subsp.Fm memaparkan sejumlah faktor penyebab kondisi intrauterine growth restriction (IUGR) atau kondisi di mana janin berukuran lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan ibunya yang menyebabkan gangguan pada kesehatan dan perkembangannya.

Baca Juga: Inilah sepeda motor elektrik pertamahasil pabrikan swasta asal Indonesia, IMOTO namanya

"IUGR atau gangguan perkembangan janin dalam rahim mengacu pada buruknya pertumbuhan janin saat berada di dalam rahim selama kehamilan," kata Achmad dalam sebuah diskusi daring yang digelar pada Selasa.

Achmad menyebutkan faktor risiko gangguan janin IUGR terbagi menjadi tiga kategori yakni faktor ibu, faktor plasenta, dan faktor janin.

Faktor yang berasal dari kehamilan ibu bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi yang didapat ibu untuk janinnya; penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan ginjal; konsumsi rokok, alkohol, dan narkoba; serta serangan infeksi seperti rubella, sitomegalovirus, dan toksoplasmosis.

Faktor plasenta bisa disebabkan oleh gangguan pada fungsi plasenta yang menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen terhambat serta pelepasan plasenta dari rahim secara prematur.

Baca Juga: Staf Khusus Bupati Kudus diduga ikut temui Presiden Israel

Sedangkan faktor janin disebabkan kondisi genetik seperti kelainan kromosom atau sindrom genetik yang dialami janin.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor itu menekankan bahwa ibu yang sedang mengandung harus menjaga kesehatan dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Menurutnya, 1000 hari pertama kehidupan anak, termasuk periode saat anak masih dalam kandungan, merupakan masa yang krusial dalam tumbuh kembangnya.

Apabila dalam 1000 hari pertama kehidupan, anak kekurangan nutrisi atau terserang penyakit maka hal tersebut akan berdampak pada kelainan proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Baca Juga: Terlibat perkelahian, Presiden Sepak Bola Kolombia ditangkap polisi usai final Copa America 2024

"Masa 1000 hari ini adalah masa yang sangat rawan di mana kalau terjadi kekurangan nutrisi, kekurangan nutrien baik makro maupun mikro ataupun terjadi penyakit infeksi pada 1000 hari kehidupan yang berat itu akan berdampak menyebabkan stunting," ujarnya.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X