Kapan orang tua mengenalkan anatomi tubuh pada anak, begini saran IDAI

photo author
- Jumat, 21 Juni 2024 | 11:30 WIB
Tangkapan layar-Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Tangkapan layar-Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Sejak kapan orang tua perlu memperkenalkan anatomi tubuh kepada anak ?


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta agar orang tua mengenalkan anatomi tubuh anak sejak dini.


Hal ini dimaksudkan antara lain untuk mencegah aksi kekerasan seksual pada anak.

Baca Juga: realme GT 6 rilis di Indonesia, berikut fitur yang ditawarkan dan kisaran harganya


“Dalam hal ini kita bisa menyampaikan pada anak dan mengingatkan bahwa ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,” kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Meita menuturkan memperkenalkan anatomi atau bagian-bagian tubuh secara lengkap pada anak dapat mulai dilakukan sejak anak berusia kurang dari dua tahun. Orang tua dapat memanfaatkan waktu bersama anak, misalnya ketika sedang memandikan anak atau saat anak bercermin, untuk edukasi anatomi tubuh.

Terdapat lima bagian tubuh yang wajib dikenalkan sebagai bagian yang tidak boleh disentuh atau dilihat oleh sembarang orang kecuali orang tua anak, dokter serta pengasuh lainnya dengan dampingan orang tua, yaitu leher, mulut, dada, alat kelamin dan daerah untuk buang air besar.

Baca Juga: HET Minyakita minggu depan naik jadi segini....

Selain memanfaatkan waktu yang berkualitas untuk menyampaikan edukasi, orang tua juga dapat memakai bantuan video edukasi yang menarik atau aplikasi digital dalam menyampaikan berbagai informasi terkini soal pentingnya mengenali bagian tubuh. Aplikasi yang digunakan harus dapat dipercaya dan tiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan, kata Meita.

Kemudian, dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjajaran Bandung itu juga menyarankan supaya orang tua mengajarkan anak untuk berani mengatakan tidak pada orang asing yang meminta anak untuk membuka pakaian, menyentuh bagian-bagian tubuh yang dilarang tadi atau menunjukkan bagian tubuh pribadinya pada anak.

“Apabila hal tersebut terjadi pada anak, ajarkan juga anak untuk segera lari dan berteriak,” ujar Meita.

Baca Juga: Inilah tiga hal yang harus dilakukan PT LIB untuk benahi liga di tanah air

Kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Untuk itu, orang tua diimbau untuk tetap waspada dan mendengarkan cerita anak dengan seksama sebagai upaya menciptakan ruang aman pada anak.

Meita juga menekankan agar tidak menjadikan pengenalan anatomi tubuh sebagai sesuatu hal yang tabu, melainkan sebuah pembelajaran agar anak lebih berhati-hati.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X