Hanifah mengatakan sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui jenis bilirubin yang mana yang tinggi.
"Kalau bilirubin direct tinggi lebih dari 1 mGdL, nah ini ada PR lagi buat dokternya. Bahwa hati-hati, karena dari antara yang bilirubin direct tinggi yang kita sebut kolestasis, itu ada atresia bilier. Nah kalau atresia bilier, kita punya waktu sangat pendek," katanya.
Dia mengatakan atresia bilier adalah kerusakan saluran empedu, sehingga tidak dapat mengalir dari hati ke dalam usus. Karena hal tersebut, kata dia, cairan itu menumpuk di hati, dan akhirnya merusak sel hati hingga terjadi sirosis.
Menurutnya, bayi yang terkena atresia bilier dapat terkena sirosis hati hanya dalam waktu kurang dari dua bulan, sehingga perlu segera ditolong. Apabila pertolongan ditunda, ujarnya, maka dapat menjadi keadaan yang membahayakan, dimana bayi tersebut hanya bisa ditolong melalui transplantasi.
Operasi kasai, ujarnya, dapat dilakukan guna menangani atresia bilier dengan menunda transplantasi tersebut.
Baca Juga: Menikmati matahari tenggelam di Lok Tampang, Tabalong Kalimantan Selatan
"Pada beberapa anak sudah bisa kita lihat, ada yang sampai 20 tahun, hatinya tetap bagus. Kemarin ada salah satu pasien saya kasih tahu ada anak muda umur 34 ke 35 tahun masih sehat dengan hatinya sendiri tanpa ditransplan," katanya.*