Bila bayi berwarna kuning lebih dari dua minggu, orang tua harus waspada, ini kemungkinannya

photo author
- Rabu, 29 Mei 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi: Kepala Ruangan Perinatologi RSUD Kota Pariaman, Sumbar Risda Zailinda (kiri) memeriksa perkembangan kesehatan bayi yang lahir 700 gram Nadiva Almaira di inkubator, Senin.  (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)
Ilustrasi: Kepala Ruangan Perinatologi RSUD Kota Pariaman, Sumbar Risda Zailinda (kiri) memeriksa perkembangan kesehatan bayi yang lahir 700 gram Nadiva Almaira di inkubator, Senin. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)



HARIAN MERAPI - Orang tua harus mewaspadai bila bayi berwarna kuning selama lebih dari dua minggu diduga ada kelainan hati.


Sebab, umumnya bayi tidak kuning setelah usia dua minggu, hanya 15 persen masih ada kuning sebagai hal yang wajar.


Demikian diingatkan dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Hanifah Oswari dalam "Deteksi Dini Penyakit Kuning pada Anak" yang disiarkan RSCM di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Polisi Buru Admin Medsos yang Jadi Pemicu Tawuran di Semarang


Ia mengatakan orang tua perlu waspada apabila bayi masih berwarna kuning meski lebih dari 14 hari karena menjadi pertanda kelainan hati.

"Jadi umumnya bayi-bayi itu 85 persen itu sudah tidak kuning pada usia dua minggu. Memang ada 15 persen bayi itu yang masih kuning, tapi kita mesti berhati-hati karena mayoritas sudah tidak kuning pada usia dua minggu," ujarnya.

, Hanifah menyebut pada hari kedua atau ketiga, warna kuning pada bayi normal dan warna tersebut berasal dari bilirubin dalam darah.

Terdapat dua jenis bilirubin yaitu indirect dan direct, yang keduanya menjadi bilirubin total. Dia menyebutkan setelah 14 hari apabila masih kuning, maka ada kemungkinan bahwa bilirubin direct meningkat, yang menandakan ada kelainan hati.

Baca Juga: KPU Kota Yogyakarta Tetapkan 40 Anggota DPRD Terpilih Periode 2024-2029, PDI Perjuangan Raih 11 Kursi

"Nah pada dua minggu pertama biasanya yang meningkat itu umumnya bilirubin indirect. Nah ini hanya bahaya kalau kuningnya itu beberapa hari pertama, terutama 5-7 hari pertama lahir itu bisa bahaya," ucapnya.

 

Hal tersebut, lanjutnya, karena apabila mendadak tinggi pada hari-hari tersebut, berarti ada kelainan lain selain hati, yang dapat menyebabkan kecacatan karena teracuni oleh bilirubin indirect.

Dia menyebut orang sering mengatakan untuk menjemur bayi di bawah sinar matahari sebagai solusi, namun hal tersebut dapat dilakukan apabila bilirubin indirectnya tinggi.

"Dan itu pun sebenarnya tidak efektif dengan pemberian di sinar matahari. Kecuali kalau kita rawat, kita berikan sinar khusus, lampu khusus itu baru efektif," katanya.

Baca Juga: Pemkab Bantul Luncurkan SPT PBB Elektronik, Wabup Berharap Perolehan Pajak Lebihi Target

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X