Ahli mendorong pemuda jadi kreator konten sejak dini, ini potensinya

photo author
- Rabu, 22 Mei 2024 | 14:00 WIB
Guru Besar Ilmu Perilaku konsumen Universitas IPB Prof Dr Ir Ujang Sumarwan M Sc (kanan) pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).  (ANTARA/Abdu Faisal)
Guru Besar Ilmu Perilaku konsumen Universitas IPB Prof Dr Ir Ujang Sumarwan M Sc (kanan) pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/Abdu Faisal)



HARIAN MERAPI - Menjadi kreator konten sangatlah menjanjikan asal dilakukan secara profesional.


Bahkan, kalangan akademisi mendorong kaum muda untuk menjadi kreator konten guna menumbuhkembangkan kreativitas dan minat menjadi pengusaha.


Dorongan tersebut disampaikan Guru Besar Universitas IPB (Institut Pertanian Bogor) Prof Dr Ir Ujang Sumarwan M Sc saat berdiskusi dengan awak media pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca Juga: Kerjasama UMBY dan Universiti Malaysia Kelantan ditandai dengan penandatanganan MoU, dilanjutkan kuliah tamu


Ujang mendorong pemuda diarahkan menjadi kreator konten (content creator) sejak dini untuk memacu kreativitas dan menumbuhkan minat menjadi pengusaha (entrepreneur).

"Ajarkan anak-anak kita untuk menjadi content creator. Karena itu salah satu cara untuk menjadi entrepreneur dengan risiko yang rendah. Dengan content creator, dia belajar berkreativitas dan dia belajar mempengaruhi orang lain," kata Ujang .

Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen IPB itu mendukung anak belajar menjadi kreator konten yang andal dengan membuat konten yang disenanginya.

Tapi dia juga meminta orang tua terus bersama-sama dalam proses pembuatan konten tersebut supaya bisa ikut membimbing.

Baca Juga: Roadshow JNE Competition 2024 Yogyakarta Hadirkan Creative Workshop: Narasi dan Komunikasi di Era Digital

"Harus dengan bimbingan orang tua, bebaskan anak untuk berekspresi," kata Ujang.

Selain itu, Ujang pun mendorong anak-anak diajarkan untuk membuat konten untuk kebutuhan berjualan agar semakin menumbuhkan minat berwirausaha pada anak.

"Misalnya jika ada barang-barang bekas di rumah, orang tua mesti mengajarkan anak-anak tentang cara untuk menjual barang-barang bekas tersebut," ujar dia.

Dengan bersama-sama dengan anak, orang tua bisa menekan risiko kerugian ketika anak mengawali proses berwirausaha.

Selain itu, anak pun mendapatkan kesempatan berdiskusi, misalnya untuk memahami kegunaan barang-barang bekas yang dapat memikat konsumennya.

Baca Juga: Janji Nadiem Makarim Hentikan Kenaikan UKT yang Tak Rasional

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X