HARIAN MERAPI - Kecerdasan artifisial atau AI kini telah digunakan untuk bebagai kegiatan masyarakat.
Bahkan, AI juga digunakan untuk proses perekrutan di perusahaan.
Berdasar laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl 75 persen perusahaan di Indonesia menganggap kecerdasan artifisial (AI) sebagai hal yang penting dalam proses perekrutan, menyoroti kebutuhan terhadap kemampuan yang relevan dalam tenaga kerja.
Baca Juga: Semifinal Piala Asia U-23 2024, Witan Sulaeman Merasa Percaya Diri Hadapi Uzbekistan
Dalam laporan tersebut, perusahaan di Indonesia memandang kemahiran AI sebagai keterampilan yang tidak terpisahkan.
"Dalam lingkungan yang berkembang pesat saat ini, perusahaan harus memberdayakan tenaga kerjanya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan keterampilan yang terus berubah," ujar Director of Career Services Mercer Indonesia Isdar Marwan dalam rilis pers yang diterima, Minggu.
Laporan tersebut menyebut bahwa pengaruh AI dan otomatisasi terhadap peran pekerjaan di berbagai industri diperkirakan akan terus berlanjut.
Misalnya, para pemimpin sumber daya manusia (SDM) percaya bahwa pekerjaan seperti pemasaran email (60 persen) dan eksekutif layanan pelanggan (48 persen) memiliki risiko tertinggi untuk menjadi usang dan kemungkinan besar akan digantikan oleh AI.
Di sisi lain, permintaan terhadap peran pekerjaan yang berpusat pada AI, seperti ilmuwan data dan pembuat konten AI, diperkirakan akan meningkat.
Isdar mengatakan bahwa menerapkan praktik perekrutan berbasis keterampilan sangat penting bagi perusahaan karena hal ini dapat meningkatkan akuisisi talenta, membangun kelompok talenta yang lebih berkelanjutan dan beragam, mempersiapkan angkatan tenaga kerja di masa depan, meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang lebih efisien.
"Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi AI untuk memperkaya talenta mereka dan membentuk tim yang berkinerja tinggi," kata dia.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa prioritas perekrutan bagi para pemimpin SDM pada tahun 2024 adalah untuk menarik talenta terbaik, mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam merekrut talenta, serta meningkatkan keterampilan dan pelatihan ulang bagi karyawan.
Kemampuan untuk menarik talenta terbaik sesuai dengan anggaran juga penting bagi 63 persen perusahaan di Indonesia.