“Orang tua perlu menurunkan ego masing-masing sehingga tidak menempatkan anak terjepit dalam masalah orang tuanya,” ujar Vera.
Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan agar calon pengantin tidak hanya menyiapkan kesehatan fisik tetapi juga mental untuk membangun keluarga.
Mulai dari meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi dan menjaga tubuh tetap sehat, mempersiapkan prakonsepsi (persiapan kehamilan sebelum proses pembuahan) sampai dengan mengikuti kelas pra nikah untuk memahami hal-hal penting dalam berkeluarga.
Baca Juga: Simulasi Banjir Bandang di Sungai Sempor, Relawan PMI Sleman Sigap Evakuasi Korban
Salah satunya adalah menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) dan anak kehilangan arah dalam kehidupan.
Oleh karena itu, Hasto mengatakan penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya pendidikan kepada anak dalam keluarga melalui prinsip 3A yaitu asah, asih, dan asuh.
"Asah yakni diajari ilmu agama yang baik, asih yaitu dikasihi dengan sebaik-baiknya, dan asuh dengan diimunisasi, kemudian diberikan perlindungan yang baik," ujarnya.
Baca Juga: BPBD Sukoharjo Catat 10 Rumah Rusak Terdampak Angin Kencang
Lebih lanjut Hasto menjelaskan BKKBN telah menyiapkan berbagai program untuk membantu calon pengantin mempelajari seluruh hal tersebut. Di mana salah satunya berupa program sosialisasi sejak remaja melalui program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Duta Generasi berencana (Genre).*