“Penyemangatnya, cuan-nya,” kata Dea.
Oleh karena itu, bagi Dea, irisan di antara 3P inilah yang nantinya akan membuat suatu konten menjadi konten yang ideal.
Baca Juga: Ini tujuan Pemkab Sleman melaksanakan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024
Dea juga menyarankan agar para pembuat konten tidak menjadi "palu gada" atau "apa lu mau, gue ada", alias membuat konten apapun, tidak memiliki spesialisasi. Hal tersebut, kata Dea, mengakibatkan konten-konten yang diproduksi tidak memiliki kejelasan target audiens.
“Harus jelas siapa yang mau kita bantu, penikmat konten kita siapa, jangan jadi 'palu gada',” ujar Dea.*