Adapun beberapa jenis jangkrik yang dikenal masyarakat, misalnya jangkrik upa, jeliteng, jerabang dan bering.
Khususnya jangkrik bering, berukuran sedang dan berwarna hitam agak buram.
Jangkrik bering jantan berwarna hitam pada seluruh bagian tubuhnya.
Baca Juga: Gandeng Baznas dan Kemenag, Rutan Kelas IIB Wates selenggarakan Madrasah Diniyah bagi warga binaan
Sedangkan yang betina juga didominasi warna hitam, namun kaki-kakinya berwarna kuning pucat.
Adapun jangkrik bering yang biasa dipasarkan sebagai pakan burung, rata-rata berumur satu bulan atau masih tlondo. Ukuran panjang badannya kisaran, 2,5 cmu.
“Dibanding jenis jangkrik lain, jangkrik bering juga tak mudah mati atau daya tahan tubuhnya lebih baik,” papar Andi.
Selain cocok digunakan sebagai pakan harian, bisa pula untuk pakan ocehan kelas lomba maupun pakan burung-burung indukan yang ditangkarkan di kandang ternak.
Baca Juga: Terdesak kebutuhan ekonomi, BAM curi kamera di DPRD Kabupaten Sleman
Beberapa ciri lain dari jangkrik bering, misalnya punya gerakan gesit, suara/bunyinya agak pelan, gesit, dan tak suka berkelahi.
Jangkring bering di alam, misalnya sering ditemukan di sawah-ladang.
Selain itu, jangkrik bering juga banyak ditangkarkan dan diminati oleh peternak jangkrik pemula, sebab lebih mudah dibandingkan dengan beternak jangkrik jenis jerabang maupun jeliteng.
Baca Juga: Kewajiban suami kepada istri, diantaranya memberikan nafkah sesuai kemampuan
“Pemasaran jangkrik bering, aaya biasa menggunakan karung, berisi 1 kilogram jangkrik dan diberi daun-daun pisang kering,” ungkap Andi. *