Dengan memasang wajah bahagia, ia mengiyakan permintaan teman-temannya.
Sebenarnya dalam benaknya Satrio masih bertanya-tanya mengapa Risti bisa tahu tentang kelolosannya.
Setelah berpikir lama, akhirnya ia sadar bahwasannya Ibunya kenal baik dengan orang tua Risti.
Pasti ibunyalah yang menginformasikan.
Sesaat kemudian telepon genggamnya berbunyi, ternyata hanya notifikasi WA dari Ibunya.
Setelah membaca pesan WA tersebut, Satrio menjadi ragu untuk ikut berkemah di Gunung Purba Nglanggeran. (Seperti dikisahkan Hasrul Rahman UAD di Koran Merapi) *