HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri yang dialami Mukiran saat pulang dari Cilacap ke Sleman.
Ia mampir di Purwerejo untuk membeli durian, tapi ada kejadian yang membut merinding.
Hampir Maghrib, mengendarai kendaraan roda empat, Mukirna sendirian pulang dari Cilacap menuju rumahnya di daerah Sleman.
Memasuki wilayah Purworejo hatinya gembira. Melihat dipinggir- pinggir jalan banyak orang berjualan durian.
Buah yang paling disukai seluruh anggota keluarganya.
Mukirna berhenti di depan salah satu penjual durian. Seorang perempuan cantik berkaus merah.
"Mangga, Pak. Tidak manis uang kembali," ujar sang penjual seraya melempar senyum manisnya.
Dari tawar- menawar yang alot, akhirnya disepakati, empat biji durian dihargai seratus enampuluh ribu rupiah.
Durian diikat menjadi satu dan lalu dimasukkan ke dalam mobil.
Jam sembilan Mukirna sampai rumahnya. "Ayo, Anak-anak. Serbu saja oleh-oleh Papah."
"Durian dari Purworejo. Tuh barangnya masih ada di dalam mobil," seru Mukirna kepada anak-anaknya.
"Yihuuu...!”, teriak Sinta, anak sulungnya.
Langsung saja Sinta, yang paling doyan durian, keluar rumah dan membuka pintu belakang mobil.
Aroma sedap dari empat biji durian menyergap hidungnya.
"Aduh, bantuin Ben. Duriannya berat amat!" teriak Sinta kepada Beni, adiknya.