Ia pandai memainkan wayang dan suluknya juga bagus. Karena Pak Rana sangat tertarik maka pulangnya sudah malam, yaitu pukul 01.00 WIB. Ia berjalan sendiri lewat pinggir hutan.
Baru berjalan ± 30 menit ia melihat rumah yang kelihatannya baru mengadakan pesta hajatan.
Pak Rana lewat dekat rumah itu.
Tampak penerima tamu mendekati Pak Rana dan bilang : “Mari Pak masuk saja ini pesta pernikahan” (Seperti dikisaahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *