Tikno yang duduk di samping kemudi kaget. Tahu-tahu sepatunya terasa basah. Ternyata..., mobil yang dikemudikan Sumarsih nyemplung sungai.
Untung airnya tidak dalam. Hanya sepaha orang dewasa.
Atas bantuan warga, mobil bisa dientaskan. Tikno tidak lagi mengetahui dimana rimbanya Sumarsih, perempuan yang diajarinya nyetir mobil.
Tikno kembali ke kantor, ingin mengetahui alamat Sumarsih.
Aneh. Di buku pendaftaran, Tikno tidak menemui nama Sumarsih beserta alamatnya. Padahal, tidak ada tanda-tanda tulisan itu dihapus atau kertasnya disobek. - Nama samaran - (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *