harianmerapi.com - Ada kepercayaan salah satu pesugihan bisa dilakukan dengan bantuan buto ijo. Siapa yang mau memelihara buto ijo, maka akan bisa mendapatkkan kekayaan dengan mudah.
Kisah ini terjadi pada tahun 70-an silam. Saat itu kakekku yang menjadi guru Sekolah Dasar, setiap ambil gaji di kantor pos sesampai di rumah selalu kehilangan uang Rp. 10.000.
Pada saat itu, uang senilai Rp. 10.000 jika dibelikan beras dapat 10 kg jenis beras cisedani.
Padahal sekarang beras cisedani 1 kg harganya sudah mencapai Rp. 14.000. Jadi uang Rp. 10.000 pada tahun 70-an bisa disetarakan dengan uang Rp. 140.000 zaman sekarang.
Dulu emas seberat 1 gram, harganya cuma Rp. 15.000 dan itu telah terjadi 5 tahun, sejak tahun 1967 hingga 1970-an.
Mengalami nasib sial soal kehilangan uang, nenekku lantas melakukan puasa putih selama 5 hari.
Pada hari ke-6 nenek melihat kelebatan bayangan makhluk kecil, rambut warna ijo, mata besar, punya gigi taring pinggir.
Baca Juga: Bukan Cinta Sejati 37: Orang Tua Mana yang Tidak Sedih Melihat Anaknya Jadi Janda Akibat Cerai
Mirip Buto Cakil, raksasa musuh Arjuna dalam cerita wayang. Raden Arjuna adalah putra Pandu, Raja Hastino.
Raden Arjuno cukup tampan, kalau zaman sekarang mungkin setampan artis sinetron Raffi Ahmad atau artis Agus Kuncoro.
Melihat ada buto ijo mau ambil uang gaji kakek, nenek segera menyabet wajah raksasa ijo tadi dengan cemeti, pas kena giginya hingga rampal atau lepas.
"Aduh-aduh....sakit,” teriak si buto ijo.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Nenek tetap mengejar si buto ijo. Tiba-tiba buto ijo balik dan menggigit tangan nenek.
"Aduh ........ aku digigit,” teriak nenek.