HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Tuti tinggal di kamar kos saat menjadi guru sekolah swasta di Jakarta
Ternyata yang ditempati Tuti itu merupakan kamar angker.
Berikut ini beberapa kejadian dalam pengalaman horor yang dialami Tuti.
Baca Juga: Begal payudara gegerkan Ungaran, dua wanita jadi korban jahil satu pelaku
Setelah lulus kuliah, Tuti mendapatkan tawaran untuk mengajar di sebuah sekolah swasta di Jakarta. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, Tuti pun menerima tawaran tersebut.
Bermodal nekat, Tuti berangkat ke Jakarta. Tak ada seorang pun yang dikenal Tuti, tak ada saudara di Jakarta. Dia hanya mengenal kepala sekolahnya, itu pun hanya melalui HP.
Sesampai di Jakarta, Tuti langsung menuju ke sekolah tempat ia akan mengajar. Dari sana, semua diurus oleh kepala sekolahnya, termasuk di mana ia akan kos.
Rumah kos yang dipilih pun tak jauh dari sekolah, cukup dengan berjalan kaki 10 menit sudah sampai.
Rumah kos yang ditempati oleh Tuti adalah milik seorang pensiunan polisi, namanya Pak Sandiman. Rumah kos khusus perempuan itu terdiri dari beberapa kamar.
Ada 5 orang yang saat itu kos di situ, yang kesemuanya bekerja.
Baca Juga: Tiga tips sukses dirikan startup ala Reza SEVIMA agar tidak gulung tikar
Namun, dari mereka berlima, hanya Tuti lah yang menjadi guru, sehingga hanya dia lah yang bisa pulang awal setiap harinya, dibandingkan teman-temannya yang selalu pulang malam.
Kamar yang ditempati Tuti dan Euis, salah satu teman kosnya, berbeda dari yang lain. Kamar yang bersebelahan itu awalnya adalah tiga kamar yang disekat dengan papan tripleks, yang kemudian dijadikan dua kamar saja.
Sehingga masing-masing kamar luasnya satu setengah kamar biasanya. Alasan penggabungan kamar itu, tak ada yang tahu.
Suatu siang, saat Tuti pulang dari sekolah, segera dia mandi dan bersiap salat Dzuhur. Ketika masuk kamar, Tuti merasakan ada hawa yang kurang enak, tapi dia berusaha tenang.