HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor tahun 1960 di Kali Winongo Yogya
Mbah Surip melihat ada arwah orang gila yang suka main terjun di sungai.
Tahun 1960 - an warga kampung N di kota Yogya masih banyak yang menggunakan aliran air Kali Winongo untuk keperluan mandi, cuci pakaian, dan buang air besar.
Sebuah pemandangan biasa kala pagi hari, banyak orang pada jongkok di pinggiran sungai untuk BAB. Kala itu masih gelap.
Mbak Surip, warga baru kampung N, bergegas menuju pinggiran sungai Winongo akan membuang hajad. Belum ada lima menit jongkok di tepian sungai, dia mendengar seperti ada benda jatuh ke air.
Byuuur...! Ternyata bukan benda jatuh. Melainkan sesosok laki-laki bertelanjang bulat, sengaja menjatuhkan diri ke dalam air.
Terjun dari pucuk pohon bambu di seberang sungai. Begitu terjun ke air, sosok lelaki tidak mengenakan pakaian itu naik ke pinggiran sungai dan dengan sigapnya memanjat pohon ketepeng yang ada di sebelah pohon bambu.
Sampai di pucuk, ....byuuur! Dia menerjunkan dirinya lagi ke air sungai. Dan perbuatan tersebut dia ulangi berkali-kali.
Mbak Surip menghitungnya sampai enam kali.
Merasa risih dan setengah takut, meski belum tuntas dalam berhajad, Mbak Surip pulang. Siang harinya Mbak Surip rasan-rasan, menceriterakan kejadian tersebut kepada Pakde Murdo, sesepuh RT.
Pakde Murdo mengernyitkan dahinya mendengar ceritera Mbak Surip. Dia teringat akan peristiwa satu tahun lalu.
Setahun lalu, tanpa diketahui penyebabnya, Kang Sawul, lelaki usia empat puluh tahun, yang sudah lama mengidap sakit jiwa, tewas tenggelam di sungai Winongo. Yang kali itu sedang banjir.
"Hah, ...jadi apakah itu arwahnya Kang Sawul ya, Pakde?" tanya Mbak Surip.