Setelah mendengar keterangan dari Pardi Pak Jairana berpikir sebentar lalu keluar kata-kata dari mulutnya “Ini perbuatan Ki Dandung Muntir”.
Memang Pak Jairana tahu makhluk halus penunggu kuburan didekat sawah tempat Pardi diganggu itu.
Baca Juga: Viral guru Husein Pangandaran, Purworejo juga punya Kelik, guru SD yang sukses rilis 3 single lagu
Kemudian Pak Jairana minta agar keluarga Pak Jayeng Sumekto (nama samaran) ayahnya Pardi mengadakan ritual mengundang makhluk halus penguasa kuburan yaitu “Ki Dadung Muntir”
Adapun syaratnya disediakan kemenyan daging ayam cemani, bunga telon, tukon pasar kemudian kain putih.
Pak Jayeng Sumekto segera mencari syarat-syarat tersebut. Dalam waktu dua hari syarat-sayrat yang diminta telah terpenuhi.
Akhirnya Pak Jairana mengajak malam Jumat Kliwon besuk ritual dilaksanakan.
Setelah tiba malam Jumat Kliwon Pak Jairana datang kerumah Pak Jayeng Sumekto untuk memimpin ritual.
Ritual itu diadakan dekat kuburan. Semua saji-sajian diletakkan pada kain putih yang luasnya 2 m 2.
Baca Juga: Anas Urbaningrum dipercaya jabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, ini penjelasan Gede Pasek
Kemudian Pardi disuruh tiduran di tikar dekat saji-sajian tadi. Yang hadir disitu kecuali Pak Jairana juga Pak Jayeng Sumekto.
Pak Jairana mulai memimpin ritual. Ia duduk bersila didepan saji-sajian.
Lalu membakar kemenyan mulutnya tampak komat kamit membaca mantra. Waktu itu sudah pukul 21.00 WIB Pak Jairana mengajak Pak Jayeng dan Pardi menengadah kelangit.
Kemudian ia bilang : “Angin dari barat selatan timur utara baliklah baliklah suara jengkerik dan angkup berhenti berhentilah di malam ini aku memfokuskan jiwaku untuk menghadirkan Ki Dadung Muntir.”
Kemudian ia berseru : “Hae Ki Dadung Muntir datanglah datanglah. Aku minta pertolongan”. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *