Di lain hari Diyo menemui Mbah Ngaidi. Mengadukan hal tersebut.
“Kamu ceroboh, Yo. Mestinya popok wewe itu kamu pakai hanya pada malam Jumat Kliwon saja."
"Dan waktunya tepat pada jam duabelas malam."
"Di luar itu popok tersebut hanyalah sesobek gombal lusuh yang tidak ada khasiatnya”, tutur Mbah Ngaidi panjang- lebar.-Nama samaran (Seperti dikisahlan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *