Sampai suatu hari dukun Kempi menjalankan aksinya untuk yang kesekian kali ia langsung masuk toko perhiasan mengambil berbagai perhiasan dan tiba-tiba ia kaget.
"Pencuri tangkap!" pemilik toko dan orang-orang yang ada d itoko berteriak.
"Jadi ini pelakunya pantas berulang kali barang dan perhiasan sering hilang."
Dukun Kempi langsung digelandang ke kantor polisi.
Entah lupa atau memamg selendang gaib sudah luntur kesaktianya, yang jelas dukun Kempi kini mengalami nasib sial gara-gara selendang gaib membawanya masuk bui. - Semuanya nama samaran (Seperti dikisahkan Siswanto di Koran Merapi) *