HARIAN MERAPI - Bagian kedua cerita misteri tersesat di desa mati, malam itu Arhan melihat masjid persis berada di pinggir jalan.
Arhan tetap berfikir positif, mungkin saja hujannya tidak merata dan daerah sekitar itu memang tidak hujan, toh ini hal yang biasa terjadi pikirnya.
Arhan tetap mengayuh sepadanya dengan kecepatan sedang, setelah beberapa saat terdengarlah suara azan. “Allaahu Akbar, Allaahu Akbar”
Baca Juga: Cerita misteri tersesat di desa mati 2, Arhan melihat masjid persis berada di pinggir jalan
Dalam pandangan Arhan terlihat sebuah masjid yang terletak persis berada di pinggir jalan. masjid itu tampak besar dengan nuansa klasik.
Terdapat beberapa orang yang berada di sekitar masjid itu, tampaknya warga sekitar yang akan melakukan salat berjamaah di masjid.
Arhan pun berniat untuk melakukan salat Isya sekaligus menjama’ salat maghrib di masjid
tersebut sembari beristirahat sejenak sebelum melakukan perjalanan kembali.
Namun ada yang mengganjal di pikiran Arhan, Ia merasa tampak asing dengan masjid tersebut.
Baca Juga: Bikin merinding, mendengar suara tertawa kuntilanak di pohon pisang
Seharusnya jika terletak di pinggir jalan, tentunya masjid tersebut akan Arhan lihat ketika
Arhan berangkat atau pulang kerja, namun Arhan merasa seperti baru pertama kali melihat
masjid itu.
Tetapi ia segera menepis pikiran itu, lagi pula ia baru seminggu tinggal di daerah itu, mungkin saja ia yang kurang memperhatikan sekitar, ia mencoba berpikir positif sembari menyandarkan sepedanya di dinding bangunan masjid tersebut.
Arhan mengambil air wudu sebelum melakukan salat. Namun lagi-lagi ada hal yang aneh,
air yang akan ia gunakan berwudu terasa hangat.
Ini tentunya tidak wajar, mengingat daerah tersebut merupakan daerah pegunungan yang airnya terkenal dingin, bahkan saat siang hari.
Baca Juga: Mengerikan, pengalaman tahun 2022 di Bandung melihat tukang sate keliling memiliki wajah rata
Arhan segera menyelesaikan wudunya dan masuk ke dalam masjid tersebut untuk melaksanakan salat. Aroma wangi tiba-tiba menyeruak ke hidung Arhan ketika ia memasuki masjid itu, suasana di dalamnya tampak sunyi meskipun terdapat jamaah lainnya.
