HARIAN MERAPI - Bekerja di sebuah proyek kadang menemui cerita misteri, baik itu menyangkut lahan yang jadi proyek maupun bangunan yang ada di atasnya.
Begitu pula dengan yang dialami sebut saja ia dengan nama beken “Om Ucup”, yang harus 'kesandung' masalah dengan pohon palem yang ada di proyek yang sedang ia kerjakan.
Dia adalah seorang pekerja bangunan yang sedang melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan rumah di daerah sekitar Taman Ancol Jakarta.
Baca Juga: Cerita misteri seorang kuli bangunan yang secara ajaib dapat mengatasi masalah utang
Ketika sedang bekerja, mandor Om Ucup memerintahkan untuk membersihkan pot-pot besar yang berisi tanaman palem berjejer di depan lahan yang hendak dijadikan proyek pembuatan rumah seorang pendatang bernama Pak Sukis.
Alih-alih memindahkan tanaman palem ke tempat sampah, para pekerja justru berbondong-bondong menyisihkan tanaman tersebut untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Tak mau ketinggalan, Om Ucup juga berlaku demikian. Ia sangat semangat membawa tanaman palem dan tak sabar memajangnya di teras rumah.
Setelah pekerjaan pada hari itu beres, semua kuli bangunan beristrirahat dan menyantap makanan yang telah disiapkan oleh mandor.
Baca Juga: Cerita misteri tentang sebuah rumah kosong di kompleks perumahan, setiap malam terdengar suara aneh
Tiba pukul 17.00 WIB semua pekerja bersiap-siap untuk pulang.
Bekerja seharian membuat Om Ucup sangat lelah, setelah sampai ruma, ia langsung mandi dan tidur sejenak.
Dalam tidurnya, ia bermimpi didatangi sosok kuntilanak yang meringik menangis memohon agar rumahnya dikembalikan.
“Iiiiik iiiiik iiik iiiik iiiik. Jangan bawa rumahku. Kamu dan teman-temanmu akan Aku teror selama rumahku belum kalian kembalikan. Jangan harap hidup kalian bisa tenang. Iiiiik...iiikkk..iiik..iiik.” ringikan kuntilanak dalam mimpi Om Ucup.
Baca Juga: Cerita misteri dosen baru tinggal di rumah kontrakan, dijahili makhluk halus yang ingin kenalan
Seketika ia terjingkat bangun dari tempat tidur, dan tanpa pikir pnjng mengangkut palem ke dalam Tossa dan malam itu juga ia kembalikan ke tempat semula. (Dikisahkan Nurul Fitriyah di Koran Merapi) *
