DEMAK, harianmerapi.com - Indonesia ternyata memiliki 72 ribu lebih desa yang memiliki potensi dan keunikan masing-masing. Seperti di Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah punya pelaku UMKM yang memproduksi produk minuman unik, yakni jamu coro.
Meski namanya berbau nama hewan kecoak namun bahan yang digunakan justru sebaliknya, jamu ini terbuat dari dari tepung beras yang dipadukan dengan rempah-rempah.
Menurut Camat Kecamatan Karangtengah, Sofiyan, minuman jamu coro merupakan minuman khas Kabupaten Demak yang konon merupakan peninggalan dari Raden Patah yang masih terjaga hingga saat ini.
“Jamu ini peninggalan dari turun temurun,” katanya, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Cabe Jawa Bahan Jamu Tradisional Turun Temurun untuk Mengatasi Rematik dan Pegal Linu
Berbeda dengan kebanyakan jamu lainnya yang rasanya pahit, jamu coro justru berasa manis karena terbuat dari tepung beras yang dipadupadankan dengan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, jahe, santan, dan gula merah.
Meski demikian, pemasaran jamu ini dilakukan secara sederhana oleh penduduk setempat.
Menurut Apiah Dewi Agustin, Anggota Tim KKN-PPM UGM, jamu ini dijual setiap pagi di sekitar Desa Rejosari. Untuk menjaga jamu tetap hangat, penjual yang menjajakan secara berkeliling di sekitar desa menggunakan klenting yang terbuat dari tanah liat dan ditutup dengan segumpal kain.
“Proses penuangannya pun juga tak kalah menarik, dengan menggunakan potongan bambu kecil bergagang kayu untuk mengambil dari setiap klenting yang terisi jamu coro tersebut,” ujar Dewi.
Dewi menyebutkan salah satu pedagang legendaris jamu coro di Desa Rejosari yakni Mbak Mela yang menggeluti usaha tersebut secara turun-temurun dari keluarganya. Bermula dari menjajakan dagangannya dengan jalan kaki hingga naik sepeda motor, telah berhasil digelutinya hingga saat ini.
Baca Juga: Petani Pilih Tanam Kopi dan Teh, Industri Jamu Indonesia Hadapi Krisis Bahan Baku
“Mbak Mela juga dipercaya sebagai penggerak UMKM jamu coro di Desa Rejosari sejak beberapa tahun terakhir,” jelasnya.
Beruntung, kata Dewi, minuman jamu khas Kabupaten Demak saat ini terpilih sebagai salah satu nominasi Anugerah Pesona Indonesai (API) Awards dalam kategori minuman tradisional. Tentu hal tersebut adalah kabar yang membahagiakan dan membanggakan, terlebih jika terdapat dukungan dan kerja sama yang apik dari berbagai pihak untuk memberikan ruang kemenangan bagi jamu coro bersaing dengan potensi daerah lainnya di API Awards.
“Kami tim KKN-PPM UGM Unit Karangtengah ingin memberikan sumbangsihnya selama lima puluh hari dengan menggandeng berbagai pihak, melakukan pendampingan digitalisai UMKM,” katanya.*