Satwa jenis belut memiliki gizi tinggi, alami dan bermanfaat bagi kesehatan.
SEBAGIAN jenis tanaman dan satwa diyakini mampu menjadi bahan berkhasiat bagi kesehatan, baik untuk membantu melawan maupun mencegah penyakit. Suatu hal menggembirakan lagi, karena bersifat alami sehingga bisa rutin dikonsumsi, biaya lebih terjangkau dan aman alias tak memicu efek samping yang bisa merugikan kesehatan.
Menurut pelaku jual beli ikan di kawasan Pingit Yogya, Alex Sujaryanto menjelaskan, satwa jenis ikan belut diyakini mempunyai banyak nilai gizi. Ditambah lagi, belut banyak diperoleh dari alam dan makanannya bersifat alami. Sedangkan berbagai cara pemanfaatan belut dapat diterapkan, bahkan cukup dengan cara sederhana seperti digoreng, dimangut maupun masakan lain yang menggunakan rempah-rempah alami dan berkhasiat.
“Masakan belut yang dipadu dengan rempah-rempah semakin menambah nilai gizi serta khasiat kesehatan. Biasa juga masih dipadu dengan lalaban yang juga bisa menambah rasa lezat, gizi serta manfaat kesehatan bagi tubuh,” jelas Alex.
Alex Sujaryanto.
Apalagi ketika ada wabah Covid-19, lanjutnya, sudah selayak kesehatan ataupun imunitas tubuh bisa dijaga sebaik mungkin. Aneka ikan termasuk belut diyakini dapat mendukungnya. Adapun kandungan zat besi pada belut antara lain bisa membantu mencegah letih, lesu ataupun anemia. Lain halnya dengan kandungan fosfor pada belut, antara lain dapat mendukung kesehatan tulang, misalnya membantu mencegah terserangnya keluhan kesehatan osteoporosis atau keropos tulang. Adapun kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, terutama untuk pembentukan tulang janinnya. Pasalnya, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan dan belut diyakini termasuk jenis ikan yang kaya kandungan protein.
“Selain itu belut juga punya kandungan antioksidan, antara lain akan dapat mendukung imunitas tubuh. Artinya juga bisa membantu agar tak mudah terserang gangguan kesehatan,” ungkap Alex.(Yan)