Minuman berbahan temulawak menyehatkan dan bisa rutin dikonsumsi.
SALAH satu jenis empon-empon bermanfaat bagi kesehatan, yakni rimpang temulawak. Selain ada yang sudah dibudidayakan, temulawak ada juga yang hidup liar di alam, misalnya di kawasan pedesaan ataupun perbukitan.
Saat tanaman temulawak musim berbunga, tampilan tanaman kian khas dengan munculnya bunga yang indah dipandang. Biasa juga didekati kumbang-kumbang. Meski setelah diolah menjadi ramuan atau minuman alami, rasanya kurang enak, namun minuman berbahan temulawak diyakini mempunyai banyak khasiat atau manfaat kesehatan. Wajar jika, salah satu warga Sedayu Bantul, Bakin berusaha bisa rutin mengkonsumsi minuman berbahan temulawak.
“Kalau merasa repot membuat sendiri, penjual jamu keliling biasa juga menjual jamu berbahan temulawak. Ada juga minuman instan temulawak, sehingga tinggal menyeduh dengan air matang saja,” ungkap Bakin.
Adapun beberapa manfaat kesehatan minuman alami berbahan temulawak, misalnya dapat membantu menghindarkan pegal linu, menambah nafsu makan, memulihkan kesehatan setelah melahirkan, musuh diare, demam dan rematik. Lalu bagi kaum Hawa, dapat membantu mengatasi haid atau datang bulan tak lancar. Lalu cara sederhana memanfaatkan rimpang temulawak, misalnya cukup dikupas dan dicuci bersih. Setelah diiris-iris lalu direbus sampai mendidih dan ditambah gula merah saat akan diminum. Ada lagi yang diblender dahulu menggunakan air matang. Selanjutnya disaring, ditambah air gula merah serta sedikit garam.
Lain halnya jika sebagai musuh demam, yakni dengan merebus satu jari rimpang temulawak yang sudah diiris tipis-tipis dengan lima gelas air. Lalu ditambah lima tanaman meniran (daun sampai akar). Setelah air rebusan tinggal setengahnya, diangkat dan disaring. Airnya dibagi tiga untuk diminum tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan sore.
Sedangkan untuk melawan jerawat, dapat menggunakan satu jari rimpang temulawak. Setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong, selanjutnya direbus dalam empat gelas air sampai air menjadi setengahnya. Dalam keadaan hangat ataupun dingin disaring dan ditambah madu murni. Ramuan seperti ini diminum dua kali dalam sehari. Sama halnya dengan empon-empon lain, perbanyakan temulawak bisa menggunakan bagian rimpangnya yang sudah tua. Tanda-tanda tanaman siap dipanen, yakni bagian daunnya sudah mulai mengering, biasanya sudah lebih dari delapan bulan.
“Minuman alami berbahan empon-empon seperti kunyit, kencur, kunir putih dan jahe juga bagus untuk kesehatan. Ada juga minuman yang menggunakan bahan kayu secang, ataupun kombinasi beberapa bahan alami misalnya wujud wedang uwuh. Di Sedayu ada dusun, yang dikenal sebagai sentra pembuatan jamu tradisional menggunakan bahan-bahan alami seperti itu,” terang Bakin. (Yan)