Bagian daun tanaman beringin berkhasiat.
POHON dengan tampilan khas bisa dihambat pertumbuhannya, sehingga menjadi bonsai. Satu di antaranya beringin dengan nama ilmiah Ficus benyaamia L. Bagian dari tanaman ini pun bisa dimanfaatkan sebagai obat alami seperti membantu mengatasi kejang pada anak dan sakit amandel.
Adapun beberapa ciri beringin, misalnya bisa memiliki ketinggian sekitar 20-25 meter. Batangnya tegak, bulat, dengan permukaan kasar. Pada bagian batang ini keluar akar gantung (akar udara). Pohon yang disebut waringian pada masyarakat Jawa dan Sumatra ini, memiliki bentuk daun tunggal, bertangkai pendek, dengan letak bersilang berhadapan. Bunganya tunggal, keluar dari ketiak daun, sementara buahnya buni berwarna hijau saat masih muda dan merah setelah tua.
Jika digunakan untuk membantu melawan kejang pada anak, membutuhkan sekitar 100 gram daun beringin segar. Bahan ini dicuci bersih lalu rebus bersama lima liter air selama 25 menit. Air hasil rebusan digunakan ketika masih hangat untuk memandikan anak yang sakit.
Lain halnya jika digunakan untuk melawan sakit amandel, bahan yang digunakan memerlukan akar udara beringin. Siapkan akar udara beringin sebanyak sekitar 180 gram, lalu disiakan pula cuka sebanyak satu gelas. Setelah itu merebus akar beringin dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Sebelum direbus sebaiknya potong-potong dahulu akar beringinnya. Setelah direbus ditambahkan cuka lalu dibiarkan air rebusannya dingin dan diminum.
Akar maupun daun beringin dipercaya juga bisa membantu mengatasi pilek, demam tinggi, nyeri pada rematik sendi, dan luka terpukul (memar). Sementara daunnya berkhasiat melawan influenza, radang saluran napas ( bronkitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut serta disenteri. Mengingat ada beberapa manfaat kesehatan dari tanaman ini, sudah selayaknya bisa dilestarikan. (Yan)