Pegagan Rival Sakit Amandel

photo author
- Sabtu, 27 Oktober 2018 | 14:21 WIB

-
MERAPI-SULISTYANTO
Pegagan embun memiliki sejumlah nama lain dan berkhasiat. NAMA pegagan sudah tak asing lagi di jagat herbal ataupun tanaman berkhasiat. Selain tumbuh subur di habitat aslinya, tanaman ini juga banyak yang dibudidayakan di pot-pot maupun tanah langsung. Jenis pegagan yang dikenal masyarakat, misalnya pegagan darat atau lokal. Ada lagi jenis pegagan embun, sering juga disebut pegagan air, katepan, andem dan antanan lembut. Kedua jenis pegagan ini diyakini beberapa manfaat kesehatan, baik pemanfaatan secara sederhana maupun diproses secara modern sehingga menjadi wujud serbuk. Pegagan embun mempunyai ciri, seperti bagian permukaan daunnya tampak lebih halus. Selain itu mempunyai batang berbuku, merayap dan lunak. Daun tunggal berwarnai hijau, bentuk daun bulat, tumbuh dari tiap buku dan bertangkai panjang. Bunganya keluar dari ketiak daun dengan warna kuning. Penggunaan herba ini seperti wujud segar, kering maupun diproses menjadi bubuk. Pemanfaatan secara sederhana pun bisa dilakukan berbagai kalangan. Khasiatnya antara lain sebagai rival atau musuh sakit amandel, misalnya dengan cara menggunakan pegagan embun secukupnya yang direbus. Dalam keadaan hangat atau dingin, air hasil rebusannya digunakan untuk berkumur-kumur tiga kali sehari. Ketika ada yang terminum, tak masalah dan berusaha yakin ramuan tersebut segera membantu mengatasi gangguan kesehatan tersebut. Selain itu juga dapat digunakan untuk membantu meredam radang tenggorokan maupun badan pegal-pegal. Cara membuat ramuan, daun pegagan embun secukupnya dicuci bersih. Lalu direbus dengan dua gelas air sampai tinggal separohnya. Dilanjutkan proses penyaringan, sebelum diminum dua kali sehari ditambah garam sedikit. Jika untuk melawan asma, pegagan embun segar 15 gram dicuci lalu direbus dengan tiga gelas air sampai menjadi dua gelas. Setelah dingin, air hasil rebusan tersebut diminum dua kali sehari masing-masing cukup satu gelas. Selain digunakan secara tunggal, herba ini juga bisa dipadu bahan lain. Pakar bidang herbal dari berbagai perguruan tinggi pun sudah banyak yang meneliti pegagan. Wajar saja jika tanaman ini layak untuk dijaga kelestariannya. Baik secara perseorangan ataupun berkelompok dapat menerjuni budidaya pegagan. (Yan)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X