-
Dulu, banyak tumbuh di pagang gurun. RAMBUT ibarat mahkota bagi wanita. Oleh karenanya kualoitas rambut selalu dijaga. Utamanya di kalangan remaja putri. Tidak heran pabila kemudian banyak diiklankan krem penghalus dan penguat rambut agar mahkota tersebut selalu tampak indah dan menawan. Kenapa iklan-iklan begitu gencar penawarkan produk-produk kecantikan? Karena banyak di antara mereka yang bermasalah mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada umumnya mereka remaja putri yang sangat memperhatikan penampilannya, sering kali merasa kurang nyaman apabila salah satu bagian tubuh mereka ada yang kurang, misalnya: rambut, wajah, kulit, kuku dan lain-lain. Sehingga tak jarang pula remaja rajin pergi ke salon untuk perawatan kecantikan. Salah satu masalah yang sering kita temui adalah masalah pada rambut. Rambut kita sering mengalami kerusakan seperti rontok, ketombean, berminyak, kering dan masih banyak lagi. Diantara banyak masalah pada rambut, yang paling sering dialami oleh orang-orang adalah kerontokan pada rambut. Hal ini bisa disebabkan karena penggunaan shampo yang kurang tepat bagi kita atau bisa juga karena kita sedang stres. Untuk itu biasanya orang memilih shampo khusus untuk mengatasi kerontokan rambut. Biasanya shampo-shampo yang khusus untuk menangani kerontokan terbuat dari tumbuhan lidah buaya. Lidah buaya tidak hanya berguna untuk mengurangi atau mengobati kerontokan pada rambut, namun lidah buaya dapat pula digunakan untuk membuat rambut lebat dan tambah subur. Tidak jarang pula orang langsung menggunakannya dengan cara membelahnya menjadi dua bagian dan mengusapkannya di rambut. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) memiliki sinonim Aloe barbadensis Milleer tergolong ke dalam suku Liliaceae. Aloe berarti “senyawa pahit yang bersinar”. Lidah buaya biasa tumbuh di daerah yang kering dan termasuk tanaman hias yang ditanam dalam pot. Lidah buaya adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat kita temukan dengan mudah di kawasan kering Afrika. Namun pada awalnya lidah buaya tumbuh liar ditempat berudara panas. Diperkirakan lebih dari 350 spesies lidah buaya tersebar di seluruh penjuru dunia. Tumbuhan ini menyerupai kaktus. Daunnya meruncing berbentuk taji, bagian dalamnya bening, bersifat getah dengan tepi bergerigi. Kemudian karena bentuknya yang unik sehingga bisa juga ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Tanaman lidah buaya memiliki batang yang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Dari batang inilah akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya akan menjadi anakan dan tumbuh menjadi tanaman baru. Daun lidah buaya berbentuk pika dengan helaian daun yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, berwarna hijau keabu-abuan bersifat sukulen (banyak mengandung air), banyak mengandung getah atau lendir (gel) dan rasanya pahit, biasanya digunakan dalam bahan baku obat-obatan. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing. Permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul dan keluar dari ketiak daun. Bunganya berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Akar lidah buaya berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. (dari berbagai sumber)- (JB Santoso)