KENCUR RIMPANG RIMPANG SERBA GUNA DI JAWA (5) - Sekitar Setahun Bisa Dipanen

photo author
- Jumat, 15 Juni 2018 | 15:51 WIB

-
MERAPI-JB SANTOSO
Untuk bibit, pilihlah rimpang yag baik. TIDAK sulit membudidayakan tanaman kencur. Juga tidak akan rugi memeliharanya sebagai toga (tanaman obat keluarga). Bahkan berkebun kencur memiliki nilai komersial tinggi. Selain dapat dipasarkan di swalayan dan pasar-pasar tradisional, kencur juga dapat diambil minyak atsirinya. Kencur dapat ditanam di lahan terbuka maupun dalam pot atau polibag. Minyaknya mengandung alkaloid untuk meningkatkan ketahanan tubuh Kencur dapat tumbuh dengan baik di lahan sedikit terbuka sehingga cukup mendapat sinar matahari. Selain itu juga membutuhkan tanah gembur namun tidak banyak mengandung air. Kencur tumbuh baik kawasan dengan ketinggian 100–500 meter dpl (di atas permukaan laut) dengan jenis tanah lempung berpasir juga gembur. Tumbuh baik pada saat musim hujan, namun tanaman ini rentan busuk. Oleh sebab itu pada lahan-lahan penanaman kencur harus dibuat sistem pengairan yang baik. Kencur merupakan komoditas pertanian dengan tingkat permintaan pasar tinggi dikarenakan berbagai manfaat dari tanaman ini sangat baik untuk tubuh. Selain sebagai bahan dasar berbagai obat herbal, rimpang kencur juga sering digunakan sebagai bumbu masakan. Karena permintaan pasar akan temu-temuan satu ini cukup tinggi, maka usaha budidaya kencur dalam jumlah besar bisa menjadi sebuah usaha pertanian dengan prospek menjanjikan. Tanaman kencur biasanya dibudidayakan lewat rimpangnya. Bibit sebaiknya diambil dari rimpang kencur dengan umur panen 8–12 bulan. Rimpang bibit harus dalam keadaan sehat dengan ciri-ciri berdaging alot, mengkilap kecoklatan, tidak lecet, tidak ada gejala busuk dan berjamur. Rimpang hasil pilihan kemudian disemai dalam tempat lembab selama 2 minggu sampai bertunas. Selanjutnya rimpang dipotong-potong dengan ukuran 3 cm dengan 2–3 mata tunas. Pemilihan rimpang dengan tepat sangat menentukan hasil panen. Untuk satu ha lahan dibutuhkan bibit sebanyak 1–2 ton tergantung pada jarak tanam. Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lain, sebaiknya bibit direndam dalam larutan Forest kemudian disemprot dengan fungisida berbahan aktif seperti Ridomil, Dithane dan Manzate. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada musim hujan dengan cara mencangkul atau membajak lahan sedalam 30 cm. Setelah lahan gembur bersihkan rumput dan gulma pengganggu lain dan diamkan lahan selama satu munggu. Selanjutnya buat bedengan dengan lebar 1–1,5 m, tinggi 10–20 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Pembuatan bedengan bertujuan untuk mempermudah sistem pengairan pada lahan. Berikan pupuk kandang secara tabur diatas bedengan dengan dosis 15 ton per hektar. Diamkan pupuk selama satu atau dua minggu sebelum masa penanaman. Rimpang ditanam menghadap ke atas dengan kedalaman lubang 7,5 cm dan jarak antar tanaman 15x15 cm atau 20x20 cm. Setelah tanaman benar-benar tumbuh dengan baik lakukan pemupukan dengan dosis Urea 150 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCL 100 kg/ha. Pada umur 2–3 bulan dilakukan pemupukan dengan dosis Urea 150 kg/ha. Pemeliharaan, penyiangan dilakukan saat tanaman berumur 1–2 bulan dan dilakukan sesuai pertumbuhan gulma. Penggemburan lahan dilakukan pada saat tanaman berumur 3–4 bulan, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan rimpang. Untuk menghindari serangan penyakit, dilakukan penyemprotan fungisida secara rutin satu minggu sekali sampai 2 minggu sebelum masa panen ketika ukuran rimpang relatif kecil. Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi, berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda sampai musim berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Dalam kondisi demikian tidak ada efek yang buruk terhadap mutu rimpang, bahkan produksinya akan bertambah, hanya ukuran rimpang semakin kecil. Selain itu, kencur dari pertanaman di atas 1 tahun, kurang baik untuk bibit. Rimpang untuk bibit dipanen pada umur 10-12 bulan. (dari berbagai sumber)-(JB Santoso)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X