KENCUR RIMPANG RIMPANG SERBA GUNA DI JAWA (1) - Dikunyah Jadi Pengusir Batuk

photo author
- Minggu, 3 Juni 2018 | 09:23 WIB

-
MERAPI-ISTIMEWA
Daging rimpang warna putih, berair. JAMU beras-kencur, menjadi andalan setiap bakul jamu gendhong. Bukan bakul jamu kalau dia tak membawa ekstrak ini. Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, beras dan kencur. Menjadi pengusir batuk, pengobat pegel linu dan pemulih stamina. Tapi kini banyak tersedia dalam bentuk serbuk cepat saji. Jamu beras kencur sudah melegenda di Jawa, juga sudah menyebar di berbagai kota termasuk merambah DKI Jakarta. Jadi, tak sulit lagi dicari. Hampir setiap ibu rumahtangga mengenal dan akrab dengan rimpang ini. Pasalnya, sering dijadikan penyedap olahan tertentu. Tapi bukan hanya jadi penyedap makanan melainkan juga digunakan dalam industri rokok kretek. Kencur (Kaempferia galangal Limm) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran saus. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut. Minyak atsiri didalam rimpang kencur mengandung etil sinnamat dan metil p-metoksisinamat yang banyak digunakan didalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat asma dan anti jamur. Banyaknya manfaat kencur memungkinkan pengembangan pembudidayaannya dilakukan secara intensif yang disesuaikan dengan produk akhir yang diinginkan. Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif didalam rimpang kencur ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya. Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan. Tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi. Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina Selatan, Nusantara hingga Maluku. Kemungkinan diintroduksi pula ke Australia utara. Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang berbeda-beda. Cikur (bahasa Sunda), ceuko (Aceh), kaciwer (Karo), kencor (Madura), cekuh (Bali), kencur, sukung (Melayu/Manado). Nama lainnya, asauli, sauleh, soul, umpa (menurut bahasa di Maluku serta cekir (Sumba). Tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula. Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur. Ungkapan "masih bau kencur" berarti "masih belum berpengalaman". Kencur bisa tumbuh di mana-mana. Tak sedikit yang membudidayakan sebagai tanaman komersial sebagai bumbu dapur maupun bahan obat tradisional. Sebagai obat tradisional, kencur merupakan salah satu komponen yang sangat tekenal. Zaman dulu, kencur sangat lazim digunakan sebagai obat sakit tenggorokan. Di zaman modern, para penyanyi keroncong suka mengunyah kencur agar suaranya tidak serak dan pernafasannya panjang. Kencur juga biasa digunakan sebagai obat kembung dengan cara ditumbuk atau langsung dikunyah. Manfaat lain dari kencur adalah sebagai obat penghilang rasa capek setelah beraktivitas. Kencur juga digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disenteri, tonikum, ekspekatoran, masuk angin dan sakit perut. Manfaat kencur bukan hanya sebagai obat tradisional (jamu), tapi kencur juga bisa dimanfaatkan pada industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman dan rempah. (dari berbagai sumber)- (JB Santoso)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X