Kacang Hijau Mengandung Banyak Kalsium

photo author
- Sabtu, 5 Mei 2018 | 18:26 WIB

-
MERAPI-JB SANTOSO
Kacang hijau sarat dengan kandungan kalsium. TULANG merupakan tempat candangan utama mineral kalsium. Selain memiliki fungsi mekanis untuk melindungi organ-organ vital dan sebagai penyusun rangka tubuh. Tulang juga memiliki funbsi metabolik yaitu mengatur keseimbangan berbagai mineral tubuh sepeerti kalsium, magnesium, karbionat dan sebagainya. Pencegahan tulang rapuh dapat dilakukan sedini mungkin sejak masih anak-anak. Dengan gerakan yang aktif dan distribusi kalsium pada tubuh memadai, sangat berguna untuk pembentukan tulang yang normal. Bila di kemudian terjadi proses alam, maka penipisan tulang tidak berpengaruh pada keadaan fisik dan kejiwaan seorang anak. Banyak cara dapat ditempuh agar tulang tidak cepat rapuh. Salah satunya adalah dengan asupan nutrisi yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya masa tulang yang rendah. Asupan nutrisi yang cukup adalah dengan diet seimbang, cukup kalori, vitamin, mineral dan asam amino. Kecukupan nutrisi ini diperlukan untuk pertumbuhan jaringan tubuh yang sempurna, termasuk tulang. Kalsium dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis. Rekomendasi kebutuhan kalsium bervariasi disesuaikan dengan umur. The Institute of Medicine merekomendasikan asupan kalsium sebesar 800 mg per hari bagi anak usia 3-8 tahun dan 1.300 mg per hari untuk anak dan remaja 9-17 tahun. Seafood dikenal sebagai bahan pangan yang banyak mengandung kalsium. Misal udang kering, udang rebin segar, kepiting, kerang dan udang segar. Selain itu juga tempe, kacang hijau, tahu dan yoghurt. Latihan beban secara teratur dianjurkan untuk lebih memadatkan tulang. Selain itu juga hindari alkohol, rokok, shoft drink, makanan asin dan kopi secara berlebihan. Olahraga memberikan keuntungan dalam meningkatkan kebugaran tubuh dan tulang. Olahraga juga mampu menjadi pengobat berbagai penyakit, termasuk osteoporosis. Demikian menurut dr Subiakto SPKO, Dosen Ilmu Kedokteran dan Olahraga Universitas Indonesia dalam sebuah situs. Gerak tubuh pada penderita osteoporosis, menurut Subiakto, tidak bisa disamakan antarsetiap penderita. Karena tidak semua penderita osteoporosis mengalami kerusakan tulang yang sama. Itu menyebabkan setiap penderita memiliki tahap berbeda dalam berolahraga. "Penting mengetahui kerusakan tulang penderita. Dengan mengetahui bagian dan tingkat keparahan osteoporosis, tahapan dalam olahraga setiap pasien baru bisa ditentukan," sebutnya. Lebih lanjut diterangkan Subiakto bahwa selama ini para dokter mengira untuk mencapai puncak massa tulang hanya tergantung pada diet, termasuk kalsium dan paparan sinar matahari. Namun, untuk mendapatkan tulang yang kuat seumur hidup, ternyata sangat ditunjang oleh olahraga teratur yang sama pentingnya seperti diet. "Olahraga dan latihan secara teratur mempunyai efek positif terhadap kepadatan massa tulang dan kekuatan tulang. Olahraga teratur sejak dini sangat dianjurkan. Karena itu bisa menjaga kekuatan tulang hingga usia lanjut," katanya. Bersepeda statis dan jalan kaki merupakan olahraga yang tepat untuk menjaga kepadatan tulang. Pentingnya berolahraga ternyata juga dibuktikan dengan penelitian terhadap anak-anak yang aktif selama 40 menit dalam berbagai permainan gerak tubuh, ternyata mempunyai tulang yang lebih kuat dari anak yang pendiam (duduk saja). Anak laki-laki yang sangat aktif (lari, lompat,) mempunyai area tulang yang lebih kuat 12 persen dari anak tidak aktif. Demikian pula anak perempuan yang aktif mempunyai tulang lebih kuat 9 persen dari teman perempuannya yang kurang aktif. (dari berbagai sumber)-(Jbo)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X