PEGAGAN jenis darat maupun air mudah dibudidayakan dan diyakini mempunyai aneka khasiat kesehatan. Pemilik nama ilmiah Centella asiatica ini dapat dikonsumsi langsung sebagai lalapan, namun bisa diolah menjadi herbal wujud kering (teh kesehatan) sampai dijadikan serbuk atau bubuk dan bisa dimasukkan cangkang kapsul.
“Penanaman pegagan tidak harus di tanah langsung. Aneka wadah yang difungsikan layaknya pot juga bisa,” jelas warga Sidomulyo Sleman, Ahmad S, belum lama ini.
Jika rutin mengkonsumsi antara lain dikenal sebagai makanan otak alias brain tonik, membantu menambah tenaga, melancarkan peredaran darah, anti bakteri dan anti infeksi. Contoh pemanfaatan serta resep pegagan, misalnya sebagai penggempur tuberkulosis paru-paru. Caranya, yakni bisa menggunakan 30 gram pegagan segar yang sudah dicuci bersih. Setelah itu direbus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari. Sedangkan untuk tuberkulosis kulit,cukup melumatkan herbal pegagan. Setelah halus segera ditempelkan pada bagian yang sakit.
Selain pegagan, tanaman kelor pun diyakini mempunyai banyak manfaat kesehatan. Terutama bisa memanfaatkan bagian daun serta akar tanaman kelor. Adapun sebagai obat dalam, air rebusan akar kelor berkhasiat melawan rematik dan epilepsi, antiskorbut dan gonorrhoea. Tak sedikit sumber pun menjelaskan, akar kelor sangat baik membantu meredam malaria, mengurangi rasa sakit serta penurun tekanan darah tinggi.
“Bagian daunnya baik dijadikan lalaban,dijus ataupun disayur mempunyai banyak kandungan nutrisi yang menyehatkan,” tambahnya.
Agar tanaman tumbuh subur perlu pemupukan rutin dan sebaiknya menggunakan pupuk ramah lingkungan atau organik. Pupuk organik bisa berasal dari kacang-kacangan seperti kacang hijau ataupun kacang kedelai yang ditanamkan sekitar pohon kelor. Ia pun mempunyai tanaman kelor maupun pegagan dan ditempatkan di pekarangan, beberapa meter dari tempat tinggalnya. (Yan)